Siapa yang tak mengenal matcha, bubuk teh hijau khas Jepang yang telah populer di seluruh dunia? Cita rasanya yang khas membuatnya digemari oleh banyak kalangan.
Namun, apakah kamu tahu ada jenis matcha yang memiliki kualitas terbaik?
Matcha grade seremonial adalah matcha kualitas tertinggi dari teh hijau.
Melansir Matcha.com, matcha jenis ini dibuat dari daun teh termuda yang ditanam dengan hati-hati di tempat teduh untuk meningkatkan kadar klorofil dan memperkuat rasa.
Daun-daun tersebut dipetik dengan tangan, dikukus, dikeringkan, lalu digiling menggunakan batu hingga menjadi bubuk halus.
“Ceremonial grade" secara luas digunakan di luar Jepang untuk menunjukkan kualitas matcha tertinggi, yang biasanya diasosiasikan dengan upacara minum teh tradisional.
Di Amerika Serikat, misalnya, matcha grade seremonial biasanya dinikmati langsung dengan air panas atau dibuat menjadi matcha latte. Namun, klasifikasi ini tidak memiliki dasar dalam standar resmi Jepang.
Dari sudut pandang Jepang, istilah “ceremonial grade” hanyalah istilah pemasaran yang diciptakan untuk pasar internasional, tujuannya membantu konsumen membedakan berbagai kualitas matcha.
Baca juga:
Adapun, kamu bisa melihat perbedaan matcha seremonial dengan matcha biasa.
Pertama, melansir dari Matcha Direct, warna hijau pada matcha seremonial menarik perhatian. Warna ini semakin kuat karena tingginya kadar klorofil, yang berperan dalam fotosintesis.
Kedua, aroma segar dan mendalam khas matcha, terutama pada matcha seremonial, menambah suasana khas saat menyeruput. Aroma ini dikenal sebagai "shade aroma", yang berasal dari senyawa harum bernama dimetil sulfida dan lebih terasa pada matcha berkualitas tinggi.
Ketiga, saat diminum, matcha memberikan rasa kaya namun menyegarkan, dengan sensasi umami yang kuat berkat kandungan l-theanine yang tinggi dan kadar kepahitan yang rendah.
Media sosial X tengah ramai membicarakan unggahan yang menyebutkan bahwa konsumsi matcha secara berlebihan dapat menyebabkan seseorang dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD).
Dalam postingan akun @gaga**** pada Selasa (8/4/2025), seorang warganet mengklaim menyaksikan seseorang masuk UGD akibat terlalu banyak mengonsumsi matcha.
"Ngeliat ada yang masuk UGD gara2 kebanyakan minum matcha...KEBANYAKAN MINUM MATCHA. tiati guyss, dosis seharinya cuma 4grams ajaa," tulis akun itu.
Lalu, benarkah kebanyakan minum matcha bisa berbahaya bagi tubuh?
Dokter sekaligus ahli nutrisi dan penulis buku, Tan Shot Yen, menjelaskan bahwa untuk menentukan batas aman konsumsi matcha harian, perlu memperhatikan kandungan di dalamnya, terutama kadar kafein.
Kompas.com, Minggu (18/5/2025).
Menurutnya, hal tersebut meningkatkan produksi klorofil pada tanaman, yang sekaligus membuat daun matcha memiliki warna hijau tua.
"Kurangnya sinar matahari mengurangi fotosintesis daun oleh tanaman, yang pada gilirannya mengubah kadar kafein, flavanol, gula, antioksidan, dan theanine yang terjadi secara alami," jelas dia.
Tan juga menambahkan, matcha umumnya mengandung kafein lebih tinggi dibandingkan teh hijau biasa.
Ia menjelaskan bahwa batas aman konsumsi kafein dari matcha adalah sekitar 400 mg per orang per hari.
"400 mg kafein per hari itu batas atas. Tapi tergantung jenis matcha, karena per gram matcha bisa menghasilkan 19-44 mg kafein," ujarnya.
Dokter spesialis gizi klinik, Gabriela Widyakarin, menyampaikan bahwa konsumsi matcha secara berlebihan dapat memicu berbagai gangguan atau masalah kesehatan.
"Pada kondisi yang jarang terjadi, kebanyakan minum matcha dapat menyebabkan hepatotoksik," lanjut dia.
Hepatotoksik adalah kondisi yang dapat menyebabkan kerusakan pada fungsi hati.
Jika kondisi ini terjadi, penderitanya berisiko harus mendapat penanganan darurat dan bisa saja dibawa ke UGD.
Sumber:
(KOMPAS.COM/FAESAL MUBAROK)
View this post on Instagram