Bagi banyak orang Indonesia, impian bekerja di Jepang bukan sekadar angan-angan belaka. Itu adalah harapan untuk meraih pertumbuhan profesional, kestabilan finansial, dan pengalaman internasional.
Entah itu melalui jalur pekerjaan kantoran atau program Specified Skilled Worker (SSW), peluang untuk berkarier di Negeri Sakura terus terbuka.
Namun, sebelum tiba di kantor bertingkat atau industri berteknologi tinggi di Jepang, ada satu langkah penting yang harus dilalui, memilih LPK (Lembaga Pelatihan Kerja) yang tepat.
Ini bukan tugas yang mudah.
Setiap tahun, ratusan pencari kerja berusaha mencari pusat pelatihan yang bisa mempersiapkan mereka untuk hidup dan bekerja di Jepang, tetapi tidak semua LPK menawarkan kualitas yang setara.
Kunci utama untuk memastikan perjalanan ini sukses adalah dengan memahami cara mengetahui LPK yang terpercaya, langkah pertama dalam persiapan bekerja di Jepang.
Baca juga:
Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menekankan bahwa LPK berperan besar dalam membekali para pekerja dengan keterampilan teknis, kemampuan berbahasa Jepang, pemahaman budaya, dan kebiasaan kerja profesional yang dibutuhkan.
LPK yang baik akan mempersiapkan peserta dengan baik, sedangkan LPK yang kurang baik justru bisa menambah tantangan dalam proses adaptasi di Jepang.
Banyak cerita di luar sana tentang orang yang sudah mengeluarkan biaya besar untuk pelatihan, tapi akhirnya menemukan bahwa LPK mereka tidak memiliki koneksi dengan perusahaan Jepang.
Bahkan, pelatihan yang diberikan pun sering kali kurang memadai.