Enam orang Indonesia dinyatakan lolos ujian Tokutei Ginou Jidousha Kougyou atau Specified Skilled Worker (SSW) bidang sopir bus.
Satu dari enam orang tersebut adalah seorang perempuan yang ditempatkan di perusahaan transportasi Jepang, Tokyu Bus.
“Ini memang menjadi bidang SSW (sopir) pertama kali diadakan, dan di kita telah lolos enam orang, salah satunya adalah perempuan,” ujar Kepala LPKS Shankara, Prasetyo Aji Purnomo kepada Ohayo Jepang, Rabu (21/5/2025).
Program di bidang sopir bus resmi diluncurkan untuk pertama kalinya di LPKS Shankara pada April 2024.
Saat ini, terdapat empat kelas dengan jumlah siswa maksimal 16 orang per kelas.
Aji menjelaskan, enam orang yang lolos seleksi SSW Jidousha Kougyou sudah memiliki sertifikat Bahasa Jepang cukup tinggi, setara JLPT N3.
Tuntutan kemampuan berbahasa yang tinggi disebabkan oleh kebutuhan sopir bus di Jepang, terutama yang bekerja di bus pariwisata.
Mereka harus bisa berkomunikasi langsung dengan pelanggan dan menjelaskan informasi yang diperlukan.
“Sopir bus itu memang komunikasi langsung dengan customer-nya, jadi memang sangat dibutuhkan kualitas bahasa yang baik,” kata Aji.
Peserta yang mengikuti program ini juga diwajibkan memiliki minimal SIM B1 atau SIM A yang telah aktif setidaknya selama 1,5 tahun.