Baca juga:
Adapun, program Kyushoku diterapkan untuk siswa tingkat TK, SD, dan SMP.
Rina mengungkapkan bisa mengirim sayuran hingga puluhan kilogram per hari, mulai dari daun bawang hingga lobak.
“Daun bawang sekitar 25 kilogram, kalau lobak misalnya 40 kilogram, seperti itu per hari, tetapi jumlahnya tergantung karena menu makan siang disesuaikan setiap hari,” tuturnya.
Rina juga menjelaskan bahwa program makan siang di sekolah Jepang tidak hanya soal Kyushoku, melainkan juga disertai dengan pendidikan makanan yang dikenal sebagai Shokuiku.
Melalui pendidikan ini, siswa diajarkan untuk memahami asal-usul makanan yang mereka konsumsi hingga proses makanan tersebut tiba di meja makan di kelas.
Selain itu, mereka juga diajarkan pentingnya menghargai peran para petani dan pedagang yang berkontribusi dalam penyediaan bahan pangan.
(KOMPAS.COM/FAESAL MUBAROK)
View this post on Instagram