Permintaan global yang melonjak untuk matcha telah mendorong harga daun teh hijau tencha ke tingkat rekor tertinggi.
Tencha merupakan daun yang diolah menjadi matcha. Dalam pelelangan pertama tahun ini yang diadakan pada 9 Mei di pusat distribusi teh Uji milik JA Zen-Noh Kyoto, harga rata-rata per kilogram mencapai 8.235 yen.
Harga tersebut jauh melampaui rekor sebelumnya sebesar 4.862 yen, atau naik 69,4 persen yang dicatat pada 2016.
Dilansir dari The Asahi Shimbun, Sabtu (10/5/2025), permintaan kuat dari luar negeri dan sedikitnya pasokan akibat pertumbuhan daun teh yang lambat disebut sebagai faktor utama di balik tingginya harga ini.
Dalam beberapa tahun terakhir, matcha telah banyak digunakan dalam latte dan makanan manis, yang sangat populer tidak hanya di kalangan konsumen domestik, tetapi juga di kalangan wisatawan asing yang berkunjung ke Jepang.
Permintaan juga melonjak di pasar luar negeri.
Seorang pedagang grosir teh mengatakan bahwa permintaan terhadap matcha meningkat tajam, sebanding dengan tahun 1996 saat Haagen-Dazs meluncurkan es krim rasa teh hijau.
“Di distrik Uji, kami kehabisan stok matcha dan pelanggan menunggu pengiriman baru tiba,” katanya.
Baca juga:
Melansir laporan dari Bloomberg, (27/2/2025), nilai ekspor teh hijau Jepang, termasuk matcha, mencapai rekor tertinggi sebesar 36,4 miliar yen pada 2024, meningkat 25 persen dibanding tahun sebelumnya.
Pada 2024, tercatat 37 juta orang mengunjungi Jepang, naik 47 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Marukyu Koyamaen Co., produsen teh terkenal di Kyoto, mengalami lonjakan permintaan bubuk matcha hingga terpaksa memberlakukan pembatasan pembelian pada Oktober 2024.
“Para influencer di TikTok menggunakan produk matcha kami untuk membuat matcha latte, sehingga merek kami menyebar secara alami dan menjangkau banyak orang di media sosial,” ujar juru bicara perusahaan.
Pada bulan Oktober, mereka menaikkan harga berbagai produk matcha akibat meningkatnya biaya produksi.
Sumber:
(KOMPAS.COM/FAESAL MUBAROK)
View this post on Instagram