"Berat, mau naikin harga, baru akan (rencana)," ujar Nurhanifah saat dihubungi Ohayo Jepang, Senin (28/4/2025).
Di satu sisi, harga beras terus melonjak, tetapi di sisi lain, menaikkan harga makanan bisa berdampak pada pelanggan yang sudah terbiasa dengan tarif sebelumnya.
Nurhanifah juga mengungkapkan belum ada bantuan konkret dari Pemerintah Jepang bagi pelaku usaha seperti dirinya dalam menghadapi masalah kenaikan harga pangan ini.
Tanpa subsidi atau dukungan kebijakan, ia harus berpikir kreatif agar usahanya tetap bertahan tanpa mengorbankan kualitas makanan atau kehilangan pelanggan setia.
Sampai saat ini, Pemerintah Jepang melakukan upaya lelang cadangan beras darurat yang sudah disalurkan sebanyak 140.000 ton pada Tahap I demi menekan harga di rak-rak supermarket.
Adapun lelang Tahap III akan dialokasikan sebanyak 100.000 ton yang berlangsung pada 23–25 April.
(KOMPAS.COM/FAESAL MUBAROK)
View this post on Instagram