Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Fakta & Data

Imbas Harga Beras Mahal, WNI di Jepang Rela Hidup Irit dan Kurangi Tabungan

Kompas.com - 29/04/2025, 15:25 WIB

Baca juga:

Lebih Irit dan Kurangi Jumlah Uang Tabungan

Ilustrasi beras kemasan 2 kg di Jepang.
Ilustrasi beras kemasan 2 kg di Jepang.

Cerita lainnya datang dari Ketua Divisi Advokasi Ikatan Perawat Muslim Indonesia (IPMI) Jepang, Ahmad Naeni, yang menyebut dirinya sangat terdampak kenaikan harga beras di Jepang.

Harga beras yang sudah naik 2.139 yen dibandingkan tahun lalu berdasarkan Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang ini bikin Ahmad memutar otak untuk bisa menekan biaya hidup.

"5 kilogram beras sudah mencapai Rp 500.000 kira-kira," katanya saat dihubungi Ohayo Jepang, Senin (28/4/2025).

Ia akhir-akhir ini tidak lagi selalu memakan nasi sebagai makanan utama sehari-hari demi bisa mengirit pengeluaran.

Sebagai gantinya, Ahmad mengaku mulai makan ramen dan udon.

"Saya ganti nasi dengan ramen ataupun udon," ujar Ahmad.

Tak hanya irit, ia yang telah menjadi perawat lansia di Jepang selama 11 tahun ini rela mengecilkan uang tabungannya karena tuntutan kenaikan harga kebutuhan pokok.

"Menabung tetapi sedikit," ujarnya sambil membenarkan tabungannya dipangkas.

Kondisi kenaikan harga kebutuhan pokok di Jepang ini juga membuatnya harus lebih selektif dalam mengatur keuangan.

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.