Pindah ke negara baru memang menyenangkan, penuh tantangan, dan membuka banyak peluang baru.
Tapi ada satu hal penting yang sering luput dari perhatian: soal koneksi dan kartu SIM.
Pertanyaannya, perlu enggak sih kita tetap bawa dan jaga kartu SIM dari negara asal? Atau langsung ganti ke provider lokal saja?
Kalau kamu pakai mobile banking, pertanyaan ini jadi jauh lebih penting. Aku sendiri sempat mengalami masalah karena keputusan yang kurang tepat.
Saat pertama pindah ke Jepang, aku memilih untuk tidak membawa kartu SIM Indonesia.
Aku serahkan ke adikku supaya nomorku tetap aktif.
Di Jepang, aku pakai eSIM dengan masa aktif satu bulan. Aku pikir ini solusi cepat dan praktis sebelum nanti beli kartu SIM lokal.
Tapi yang enggak aku sadari, ternyata aku sangat bergantung pada aplikasi mobile banking.
Begitu kartu SIM Indonesia dicabut, aku langsung kehilangan akses ke aplikasi bank karena tidak bisa menerima kode verifikasi.
Masalah ini cukup menyulitkan karena aku tidak punya cara lain untuk mengelola keuangan saat itu.
Baca juga:
Baru setelah ngobrol dengan seorang teman, aku tahu kalau sebenarnya nomor dari negara asal bisa tetap dijaga agar tetap aktif meskipun kita tinggal di luar negeri.
Ada cara untuk memperpanjang masa aktif kartu SIM tanpa harus digunakan terus-menerus.
Sayangnya, aku tahu ini setelah semuanya jadi ribet.
Kalau kamu bergantung pada mobile banking, sangat disarankan untuk tetap menjaga kartu SIM-mu aktif atau tetap bisa diakses.
Menghapus kartu SIM tanpa rencana cadangan bisa menyulitkan saat kamu perlu menerima OTP (one-time password) atau pesan keamanan dari bank dan aplikasi penting lainnya.
Jadi, apa yang sebaiknya dilakukan ketika kamu pindah ke negara lain atau bepergian dalam waktu lama?
Jika kamu memakai layanan perbankan digital, sangat disarankan untuk tetap aktifkan kartu SIM dari Indonesia.
Kamu bisa tanya ke operator tentang paket khusus untuk menjaga nomor tetap hidup saat di luar negeri.
Atau, kalau HP-mu punya fitur dual SIM, cukup masukkan dua kartu sekaligus.
Banyak operator kini punya paket roaming internasional yang memungkinkan kamu tetap pakai kartu asal untuk telepon, SMS, dan internet di negara lain.
Cara ini praktis jika kamu belum sempat beli SIM lokal tapi tetap butuh akses ke layanan penting.
Kalau ponselmu bisa pakai eSIM, ini bisa jadi opsi praktis. Kamu bisa beli paket eSIM sementara di negara tujuan, lalu kembali ke SIM utama jika dibutuhkan.
Kalau kamu akan tinggal lama di luar negeri, membeli kartu SIM lokal jelas lebih hemat dan praktis.
Tapi ingat, kalau kamu masih butuh akses ke layanan berbasis nomor Indonesia, jangan langsung putus total. Jaga agar kartu lamamu tetap aktif untuk sementara waktu.
Pindah ke negara baru memang butuh banyak persiapan, dan urusan kartu SIM mungkin terlihat sepele.
Tapi untuk kamu yang pakai mobile banking, hal ini bisa jadi krusial.
Jangan anggap enteng urusan ganti kartu atau menghapus SIM dari HP, karena bisa saja kamu kehilangan akses ke akun-akun penting.
Sebelum berangkat, pertimbangkan baik-baik apakah kamu akan tetap aktifkan kartu lama, beli paket roaming, atau siapkan rencana cadangan untuk akses finansialmu?
Langkah kecil ini bisa menyelamatkanmu dari stres dan repot yang enggak perlu.
Ulasan di atas disampaikan oleh Axel, pekerja kantoran asal Indonesia yang tinggal di Tokyo. Ia hobi menyanyi, mendengarkan musik, dan jalan-jalan keliling kota.
Konten ditulis oleh Karaksa Media Partner (14 Januari 2025)
View this post on Instagram