Penurunan ini menjadi yang terbesar di antara semua kota di negara tersebut, menurut kementerian urusan dalam negeri.
Penurunan ini terutama terlihat pada kelompok usia produktif yang sedang membesarkan anak, yaitu usia 25–39 tahun, dengan jumlah penurunan mencapai 4.963 orang
Didorong oleh lonjakan pariwisata internasional, peningkatan pembangunan hotel menyebabkan harga properti melonjak dan mendorong keluarga muda pindah ke Otsu dan kota-kota lain di prefektur tetangga yang memiliki harga properti lebih terjangkau.
Di pedesaan Uda, Prefektur Nara juga tercatat hampir satu dari lima rumah adalah rumah kosong.
Tren demografis bergeser, di mana kaum muda pindah ke kota besar untuk bekerja, meninggalkan kota-kota pedesaan yang menyusut dan menua.
Beberapa ahli memperkirakan jumlah akiya di seluruh Jepang akan lebih dari dua kali lipat menjadi 23 juta unit atau satu dari tiga rumah pada 2038.
Sumber:
(KOMPAS.COM/FAESAL MUBAROK)
View this post on Instagram