Kemudian, Prefektur Oita memberikan hibah 2 juta yen kepada setiap keluarga yang mau pindah ke akiya di wilayah Kitsuki.
Kota ini juga memberikan subsidi bantuan bisnis hingga 1,8 juta yen bagi penduduk yang memulai usaha baru di wilayah tersebut.
Pemerintah lokal menyatakan bahwa beberapa warga yang sempat meninggalkan kota mulai kembali, tertarik oleh dana relokasi dan bantuan bisnis.
Pejabat pers Prefektur Oita, Rio Kawahigashi, mengatakan semakin banyak warga yang kembali untuk memanfaatkan akiya dalam proyek-proyek baru.
“Jika mereka yang memanfaatkan akiya bisa membentuk dan memperkuat jaringan, saya rasa akan semakin banyak ide dalam pemanfaatan rumah kosong ini,” ujarnya dilansir dari CNA, Jumat (11/4/2025).
Jepang banyak menggadapi masalah penurunan penduduk lokal yang pindah dari kota ke kota lainnya.
Misalnya, di Kyoto tercatat mengalami penurunan sebanyak 11.317 penduduk Jepang pada 2022.
Penurunan ini menjadi yang terbesar di antara semua kota di negara tersebut, menurut kementerian urusan dalam negeri.
Penurunan ini terutama terlihat pada kelompok usia produktif yang sedang membesarkan anak, yaitu usia 25–39 tahun, dengan jumlah penurunan mencapai 4.963 orang
Didorong oleh lonjakan pariwisata internasional, peningkatan pembangunan hotel menyebabkan harga properti melonjak dan mendorong keluarga muda pindah ke Otsu dan kota-kota lain di prefektur tetangga yang memiliki harga properti lebih terjangkau.