Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Worklife

Tips Lolos Berangkat Kerja ke Jepang, Bukan Cuma Bisa Bahasa Jepang

Kompas.com - 23/04/2025, 10:22 WIB

Menurut pendiri sekaligus Ketua LPK Harajuku, Rawin, hal utama yang perlu disiapkan calon pekerja ke Jepang adalah kemampuan Bahasa Jepang.

Terutama jika mereka menempuh pendidikan terlebih dulu melalui lembaga pelatihan.

Syarat wajib program magang di Jepang biasanya mempunyai sertifikat JLPT N5.

Sementara pada program Tokutei Ginou (特定技能) atau Specified Skilled Worker (SSW) memerlukan JLPT level N3-N4.

Penguasaan Bahasa Jepang bukan sekadar syarat administratif untuk lolos seleksi, melainkan juga sangat penting digunakan dalam kehidupan dan komunikasi sehari-hari di Jepang.

“Harus betul-betul paham bahwa bahasa Jepang itu dibutuhkan bukan hanya sebagai syarat saja,” ujar Rawin saat dihubungi Ohayo Jepang, Senin (14/4/2025).

Rawin juga menjelaskan pentingnya pemahaman tentang minat kerja.

Calon pekerja yang mengikuti pelatihan di LPK disarankan untuk melakukan riset terlebih dulu mengenai bidang pekerjaan yang diminati.

Langkah ini penting, guna memberikan gambaran awal mengenai tanggung jawab dan lingkup tugas yang akan diemban saat bekerja di Jepang nantinya.

“Peserta harus tahu bidang kerja yang diminati, bukan hanya ingin cepat berangkat saja tapi bagaimana nanti apakah cocok atau tidak ketika sudah sampai kerja dengan jabatannya,” ungkapnya.

“Itu ada kejadian juga baru satu bulan ingin pulang, tiga bulan ingin pulang.”

Mengetahui potensi dan keterampilan yang dimiliki juga merupakan hal penting agar tidak salah dalam memilih bidang pekerjaan di Jepang.

Pemahaman terhadap keahlian pribadi akan sangat berpengaruh pada performa kerja di lapangan.

Hal itu nantinya juga dapat berdampak pada penilaian kinerja secara keseluruhan.

“Mereka (perusahaan Jepang) juga pasti akan mengevaluasi (kinerja) ketika pekerjanya tidak mengerti perintah kerjanya seperti apa,” ujar Rawin.

Tak hanya itu, pemahaman terhadap minat dan kemampuan juga berperan besar dalam menentukan kelolosan calon pekerja untuk berangkat ke Jepang.

Pasalnya, sebelum diberangkatkan, kemampuan tersebut akan melalui proses ujian atau seleksi sebagai bagian dari penilaian kesiapan calon pekerja.

Baca juga:

Ilustrasi sampah yang dikelompokkan berdasarkan jenisnya.
Ilustrasi sampah yang dikelompokkan berdasarkan jenisnya.

Permasalahan Kerja di Jepang

Direktur LPK Hiro Karanganyar, Bowo Kristianto, menyampaikan bahwa persiapan calon pekerja tidak hanya sebatas untuk lolos seleksi kerja di Jepang.

Mereka juga harus memahami cara mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan tersebut di lingkungan kerja agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

Salah satu tantangan terbesar yang sering dihadapi oleh Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Jepang adalah masalah komunikasi.

Keluhan dari perusahaan Jepang paling umum berasal dari keterbatasan bahasa yang membuat interaksi menjadi sulit.

“Komplain itu pertama masalah bahasa, diajak ngomong susah dan sebagainya,” ujar Bowo saat dihubungi oleh Ohayo Jepang, Selasa (15/4/2025).

Selain itu, budaya kerja yang dibawa dari Indonesia terkadang tidak sejalan dengan norma dan kebiasaan di Jepang.

Beberapa contoh yang kerap menjadi sumber masalah antara lain kebiasaan membuang sampah yang tidak teratur serta perilaku yang dianggap berisik atau kurang tertib.

“Jadi kadang pekerja itu merasa, istilahnya budayanya kan lain, kulturnya lain, jadi masih sangat membawa kultur dari Indonesia, sehingga itu kadang bermasalahnya di Jepang.”

“Misalnya contohnya sering berisik, sering kalau buang sampah juga tidak teratur, mungkin juga budaya jorok,” ujar Bowo.

Bowo menambahkan bahwa perbedaan budaya ini bisa menjadi kendala serius jika tidak disesuaikan dengan lingkungan kerja dan sosial di Jepang.

(KOMPAS.COM/FAESAL MUBAROK)

          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.