Saat ini, jumlah permintaan tenaga kerja di Jepang justru melebihi jumlah calon pekerja yang tersedia.
Hal ini yang membuat Jepang terus membuka kesempatan bagi pekerja Indonesia yang berminat memulai karier di Negeri Sakura.
Baca juga:
Tingginya kebutuhan tenaga kerja di bidang konstruksi mendapat perhatian dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Pada tenaga pengelasan contohnya, tidak hanya mengoptimalkan penyerapan tenaga kerja dari Indonesia ke Jepang, Kemenperin juga rajin membuka kesempatan bagi para mahasiswa yang telah lulus untuk dapat bekerja di luar negeri.
"Jepang kini memiliki kebutuhan tenaga kerja di bidang pengelasan yang sangat tinggi. Tentunya ini memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan bisa berdaya saing global," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (21/3/2025).
Agus menjelaskan, Indonesia dan Jepang aktif menjalin kerja sama bilateral dalam berbagai bidang, termasuk dalam upaya pengembangan SDM.
“Sedangkan untuk kerja sama di sektor industri, Indonesia dan Jepang juga telah lama menjalin secara komprehensif. Selama lima tahun terakhir, total perdagangan nonmigas kedua negara tumbuh sebesar 8,5 persen, dengan mencapai nilai sebesar 33,4 miliar dollar AS pada tahun 2024,” ujarnya.
Jepang sedang mengalami peningkatan kebutuhan tenaga kerja bidang pengelasan untuk mendukung aktivitas di sektor industri otomotif dan perkapalan.
Namun, perusahaan yang bergerak di bidang tersebut membutuhkan welder (tenaga pengelasan) yang memiliki keterampilan dan sertifikasi yang sesuai.