Kehidupan mahasiswa di Jepang menawarkan perpaduan unik antara akademik dan aktivitas sosial yang berakar kuat pada tradisi budaya.
Di luar kuliah dan ujian, para mahasiswa tenggelam dalam berbagai acara dan organisasi yang memperkaya pengalaman mereka selama di universitas.
Di awal tahun ajaran, universitas di Jepang mengadakan pesta penyambutan yang dikenal sebagai Shinkan atau 新入生歓迎会 (shin-nyuusei kangei-kai).
Shinkan dilaksanakan untuk membantu mahasiswa baru beradaptasi dengan kehidupan kampus.
Acara ini biasanya diadakan di tempat makan santai seperti izakaya dan memberikan kesempatan bagi mahasiswa baru untuk bersosialisasi dengan teman seangkatan maupun kakak tingkat.
Diselenggarakan oleh klub dan circle mahasiswa, Shinkan sering kali menyajikan minuman gratis dan dirancang untuk membangun keakraban antar peserta.
Kegiatan ekstrakurikuler memegang peran penting dalam kehidupan mahasiswa Jepang, terutama melalui klub (bukatsu) dan circle (sākuru).
Keduanya menyediakan wadah bagi mahasiswa untuk mengejar minat di luar akademik, namun berbeda dalam struktur dan tingkat komitmen.
Struktur dalam klub sangat hierarkis, dengan senior (senpai) yang membimbing junior (kohai).
Fokusnya lebih pada interaksi sosial dan kesenangan, bukan pada latihan ketat atau kompetisi.
Baca juga:
Bergabung dengan organisasi ini memberi mahasiswa kesempatan untuk membangun pertemanan, mengembangkan keterampilan, dan terlibat dalam pertukaran budaya.
Di luar klub dan circle tradisional, mahasiswa Jepang juga kerap mengikuti gōkon, yaitu pertemuan santai antara kelompok mahasiswa laki-laki dan perempuan yang bertujuan untuk mencari pasangan romantis.
Biasanya jumlah peserta pria dan wanita sama, dan mereka akan bermain game serta mengobrol untuk membangun koneksi.
Banyak mahasiswa Jepang yang mengambil pekerjaan paruh waktu, yang dikenal sebagai arubaito, untuk mendapatkan pengalaman kerja dan kemandirian finansial.
Kegiatan ini sangat umum dan menjadi bagian penting dari kehidupan mahasiswa, memungkinkan mereka untuk mengatur pengeluaran dan menikmati aktivitas hiburan.
Setiap tahun, universitas di Jepang mengadakan festival budaya di mana mahasiswa menyelenggarakan pertunjukan, pameran, dan stan makanan.
Acara ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menunjukkan bakat mereka dan membangun keterlibatan dengan komunitas kampus.
Secara keseluruhan, kehidupan universitas di Jepang merupakan perpaduan harmonis antara kegiatan akademik dan sosial yang kaya budaya.
Perpaduan ini memberikan pengalaman yang menyeluruh dan penuh makna bagi para mahasiswa.
Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (April 2025)
(KOMPAS.COM/FAESAL MUBAROK)
View this post on Instagram