Baca juga:
Sebelum memberikan respons, pastikan kita sudah memahami isi pembicaraan. Dengan begitu, aizuchi yang kita berikan jadi lebih tepat dan bermakna.
Gunakan gaya aizuchi yang sesuai dengan konteks pembicaraan.
Saat situasi formal atau profesional, gunakan frasa seperti “sou desu ne” (oh begitu), “naruhodo” (saya mengerti), atau “wakarimashita” (saya paham).
Sementara itu, untuk percakapan santai, cukup gunakan “hai” atau “un” sebagai bentuk respons yang ringan dan akrab.
Tunggu jeda alami atau saat lawan bicara menekankan suatu hal. Hindari menyela di tengah kalimat, karena bisa mengganggu alur bicara.
4. Jangan Terlalu Sering
Gunakan aizuchi seperlunya saja. Hindari mengulang frasa atau gerakan yang sama secara berlebihan, agar respons kita terasa tulus dan tidak dibuat-buat.
5. Tunjukkan Pemahaman yang Nyata
Daripada hanya mengangguk atau berkata "hai", cobalah mengulangi atau menyimpulkan isi pembicaraan. Misalnya: