Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Masjid & Tempat Ibadah

Masjid Istiqlal Osaka, Perjuangan Muslim Indonesia Bangun Masjid di Jepang

Kompas.com - 18/03/2025, 19:09 WIB

Masjid Istiqlal Osaka adalah salah satu tempat beribadah umat Islam di Jepang yang dikelola oleh masyarakat Muslim Indonesia.

Ketua Yayasan Masjid Istiqlal Osaka Herizal Adhardi, mengungkapkan inisiatif pembangunan masjid ini.

Menurutnya, pembangunan masjid ini didorong oleh kebutuhan tempat ibadah bagi umat Muslim di Osaka, khususnya pendatang dari Indonesia.

“Kita masyarakat Indonesia banyak di daerah Osaka dan sekitarnya. Sedangkan kita ini tidak mempunyai tempat ibadah yang khususnya dikelola masyarakat Indonesia,” ujar Herizal saat dihubungi Ohayo Jepang, Senin (17/3/2025).

Ia juga berharap masjid ini dapat digunakan untuk berbagai kegiatan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia di Jepang, sebagai tempat berkumpul dan belajar bersama.

“Kita motivasi lah teman-teman semuanya untuk bagaimana kalau kita bangun masjid Indonesia di Osaka, karena di Osaka ini belum ada,” ungkapnya.

Saat Idul Fitri 2019, Herizal menyatakan niatnya tersebut di depan jemaah Indonesia di Jepang.

Dari niat tersebut, ia dan panitia yang berencana membangun masjid berhasil mengumpulkan dana Rp 138 juta.

“Dengan modal uang itu, kita makin semangat. Berarti antusias masyarakat ini lumayan besar,” ujar Herizal.

Rencana pembangunan masjid sempat terhenti lantaran pandemi Covid-19 pada 2020.

Namun, selama itu pula, panitia terus menggalang dana dari seluruh masjid di Jepang.

Penggalangan dana melibatkan media, iklan, serta brosur yang disebarluaskan di Jepang.

Proses Pembelian Gedung untuk Masjid

Herizal mengatakan bahwa proses pencarian bangunan untuk dijadikan masjid penuh lika-liku.

Saat itu, banyak gedung yang ditutup akibat pandemi, termasuk hotel dan kios.

Saat pandemi mulai mereda pada Juni 2021, panitia masjid diperkenalkan dengan sebuah gedung yang dijual di Osaka.

Herizal memastikan gedung tersebut memenuhi kriteria penting, seperti arah kiblat yang tepat dan lokasinya strategis.

“Kita cek arah qiblat, pas betul lurus dengan gedung sejajar. Akhirnya kita putuskan, insyaallah kita akan beli gedung ini,” ujar dia.

Akhirnya, uang yang terkumpul dari perayaan Idul Fitri 2019 hingga hasil penggalangan dana selama pandemi, cukup untuk membeli gedung di kawasan 1 Chome-2-10 Nakabiraki, Distrik Nishinari, Osaka, Jepang.

Saat itu, Pemerintah Osaka menyatakan dukungannya untuk menyediakan ruang beribadah bagi umat Muslim.

Baca juga:

Awal Mula Nama Masjid Istiqlal Osaka

Suasana di lantai satu Masjid Istiqlal Osaka.
Suasana di lantai satu Masjid Istiqlal Osaka.

Panitia saat itu akan memakai nama Masjid Indonesia, tetapi ada alasan lain yang membuat rencana itu dibatalkan.

Herizal menjelaskan, jika masjid di Osaka nantinya memakai nama Masjid Indonesia, maka akan menjadi terlalu identik dengan satu negara saja, yaitu Indonesia.

Padahal, peruntukan masjid tersebut ditujukan untuk seluruh umat Muslim di sana.

“Kalau kita bikin atas namanya Masjid Indonesia, itu kan terlalu identik dengan negara kita, ya kan? Sehingga nanti orang-orang yang dari negara lain merasa mereka didiskriminasikan,” ujarnya.

Nama 'Istiqlal' dipilih karena masyarakat Indonesia sudah familiar dengan identitas tersebut dan tidak secara eksplisit mencantumkan 'Indonesia'.

Harapannya, pendatang internasional merasa lebih nyaman beribadah bersama.

Masjid ini diresmikan oleh mantan Wakil Presiden Indonesia Ma'ruf Amin pada Senin (6/3/2023) yang sekaligus menandatangani prasasti peresmiannya.

Suasana jemaah laki-laki di Masjid Istiqlal Osaka.
Suasana jemaah laki-laki di Masjid Istiqlal Osaka.

Saat ini, Masjid Istiqlal Osaka mampu menampung hingga 1.500 jemaah.

Bangunan Masjid Istiqlal Osaka terdiri dari lima lantai dengan beragam fungsi.

 

Lantai kedua untuk ruang shalat bagi jemaah perempuan, sedangkan lantai ketiga untuk jemaah laki-laki.

Di lantai empat, terdapat dapur khusus untuk memasak setiap malam Sabtu dan menyediakan makanan selama Ramadhan.

Sementara itu, lantai lima masjid digunakan untuk Mualaf Center, Islamic Center, dan Education Center yang mendukung kegiatan masjid sehari-hari.

Baca juga:

(KOMPAS.COM/FAESAL MUBAROK)

          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.