Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Worklife

Cerita WNI Kerja di Jepang, Dapat Ruang Shalat dan Menu Buka Puasa dari Bos

Kompas.com - 17/03/2025, 08:30 WIB

Tidak ada kebijakan khusus bagi Muslim yang berpuasa, termasuk tidak adanya musala di tempat kerjanya di Namegata, Prefektur Ibaraki.

Namun, perusahaan memberikan fleksibilitas agar ia bisa menjalankan shalat dengan nyaman.

"Aku bisa shalat Zuhur saat istirahat makan siang selama satu jam. Selain itu, ada istirahat 10 menit sekitar jam tiga sore, ditambah 5 menit ekstra khusus untuk shalat Ashar," jelasnya.

Aya menggunakan ruang meeting yang bersih sebagai tempat shalat.

Baca juga:

Ilustrasi Muslimah Indonesia.
Ilustrasi Muslimah Indonesia.

Lingkungan Suportif dan Pertanyaan Unik

Menjalani puasa di lingkungan kerja Jepang memberikan pengalaman tersendiri bagi Eka dan Aya.

Di tempat Eka bekerja, rekan-rekannya menunjukkan rasa hormat dan bahkan terkadang berbagi informasi yang mereka ketahui tentang Islam.

Ia merasa beruntung bekerja di lingkungan suportif, rekan kerja menghormati keyakinannya dan menciptakan suasana kerja yang nyaman.

Sementara itu, Aya sering mendapat pertanyaan dari rekan-rekannya yang tidak familiar dengan Ramadhan.

Saat pertama kali menjalani puasa di tempat kerja, rekan-rekannya bertanya-tanya mengapa ia tidak ikut makan siang.

"Awalnya mereka tanya, ‘Kok enggak makan siang?’, lama-lama paham kalau aku lagi puasa," katanya.

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.