"Dan aku sukanya sama Tokyo Camii ini, bacaan imamnya bagus banget. Nggak terlalu panjang, tapi normal. Nggak sengaja untuk dipanjang-panjangin, nggak sengaja untuk dipendek-pendekin, pas gitu loh," lanjutnya.
"Pengalaman puasa di Jepang selalu enak sih, soalnya kan enggak berasa gitu puasanya, terus lebih cepat juga kayaknya dibanding Indonesia. Di sini, sahur sampai jam 04.20 atau 04.30, terus buka puasanya jam 17.30," jawab Eka saat ditanya pengalaman puasa selama di Jepang.
Selain itu, jam kerja di perusahaan Eka saat pandemi juga berubah.
Biasanya mulai pukul 09.30 menjadi 08.30, sehingga Eka bisa pulang lebih awal dan berbuka puasa di masjid.
Di luar bulan Ramadhan, pria yang bekerja sebagai international sales specialist itu tetap mengunjungi Tokyo Camii secara rutin.
Kemudahan akses ke masjid membuatnya merasa lebih nyaman menjalankan ibadah, meskipun berada di negara dengan mayoritas non-Muslim.
View this post on Instagram