Tahap pertama seleksi di Blue Lock mencapai titik krusial.
Tim Z harus menghadapi Tim V, tim terkuat yang dipimpin oleh Seishiro Nagi, seorang pemain jenius yang dapat mencetak gol dengan mudah.
Dengan tekanan tinggi, satu-satunya pilihan bagi Isagi dan timnya adalah menang.
Kalau kalah, karier mereka sebagai pesepak bola akan tamat!
Saat menghadapi Tim V, Tim Z berhasil menyamakan skor 3-3 di babak kedua. Namun, ini bukan sekadar pertandingan biasa.
Setiap pemain kini berjuang untuk menemukan potensi tertinggi mereka.
Isagi mulai memahami kelemahan dalam permainannya dan berusaha untuk berevolusi menjadi striker yang lebih kuat.
Dengan senjata baru, dia siap menghadapi para rivalnya!
"Seorang penyerang tidak butuh alternatif! Satu pilihan: berevolusi! Satu pilihan: tembak! Satu pilihan: menang!"