Minuman ini dipercaya memiliki sifat pemurnian dan biasanya dinikmati oleh orang dewasa dalam perayaan ini.
Sayuran musim semi seperti fukinoto (tunas butterbur) dan tsukushi (tunas tumbuhan paku ekor kuda) juga sering dikonsumsi saat Hina Matsuri.
Sayuran ini melambangkan pembaruan dan datangnya musim baru.
Rasanya yang sedikit pahit mencerminkan ketahanan dan pertumbuhan, nilai-nilai yang diharapkan orang tua untuk anak-anak perempuan mereka.
Hina Matsuri adalah festival yang indah dan bermakna, merayakan kesejahteraan serta kebahagiaan anak perempuan di Jepang.
Tradisi menata boneka Hina dan menikmati hidangan simbolis tetap menjadi bagian penting dalam budaya keluarga Jepang.
Boneka yang dipajang bukan sekadar dekorasi, tetapi juga lambang doa agar anak perempuan tumbuh menjadi pribadi yang sukses dan hidup dalam harmoni.
Hidangan khas seperti sushi, kue beras manis, dan sup kerang dalam Hina Matsuri meramaikan perayaan sekaligus membawa harapan untuk masa depan yang cerah dan sejahtera.
Keluarga di Jepang menghormati warisan budaya mereka sambil menciptakan kenangan berharga bersama orang-orang tercinta dengan merayakan Hina Matsuri dan menikmati hidangan tradisionalnya.
Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (Maret 2025)
View this post on Instagram