Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Transportasi

Subsidi Berkurang, Harga BBM di Jepang Lampaui Rp 20.000/Liter

Kompas.com - 28/02/2025, 09:05 WIB

Melansir Asahi Shimbun pada Kamis (16/1/202), program subsidi ini pertama kali diperkenalkan pada Januari 2022 sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk meredam kenaikan harga bahan bakar. 

Jepang mengalokasikan lebih dari 6 triliun yen (Rp 650 triliun-an) dari total anggaran 8,17 triliun yen (Rp 880 triliun-an) untuk program tersebut.

Sebelumnya, jika harga bensin melebihi 168 yen (Rp 18.000-an) per liter, pemerintah menanggung 60 persen selisih antara harga dasar dan harga di SPBU hingga batas 185 yen (Rp 20.000-an) per liter.

Namun, subsidi ini dikurangi menjadi 30 persen.

Pemerintah kini tidak lagi memberikan subsidi untuk harga bensin hingga 185 yen (Rp 20.000-an) per liter.

Namun, subsidi tetap diberikan untuk harga yang melebihi angka tersebut.

Masih dari Asahi Shimbun, pelanggan bergegas mengisi bahan bakar sebelum harga naik di sejumlah SPBU di Jepang.

Beberapa pengelola SPBU juga mengungkapkan kekhawatiran bahwa harga yang lebih tinggi dapat menyebabkan penurunan penjualan.

Meski subsidi mendapat dukungan publik, beberapa ahli menilai kebijakan ini tidak berkelanjutan.

Takahide Kiuchi, ekonom eksekutif di Nomura Research Institute Ltd., menyebut bahwa subsidi ini membebani keuangan pemerintah dan menghambat upaya dekarbonisasi.

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.