Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Worklife

Alasan Jepang Cocok dengan Pekerja Indonesia, Ada Faktor Kualitas dan Budaya

Kompas.com - 27/02/2025, 16:39 WIB

Menurut Humas Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Dina, calon pekerja yang mengikuti program ini tidak perlu membayar biaya apa pun.

Mengutip situs web BP2MI, peserta yang lolos seleksi akan mendapatkan kontrak kerja dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Kandidat Nurse (Kangoshi): Bekerja sebagai asisten perawat di rumah sakit dengan durasi kontrak 3 tahun.
  • Kandidat Careworker (Kaigofukushishi): Bekerja sebagai perawat lansia di panti jompo dengan kontrak 4 tahun.

Terkait kompensasi, gaji bulanan untuk Kandidat Nurse dan Kandidat Careworker berkisar antara 100.000 yen hingga 200.000 yen (per 2021), tergantung tempat kerja dan pengalaman.

Ilustrasi orang tua di Jepang.
Ilustrasi orang tua di Jepang.

Penurunan Populasi Jepang dan Dampaknya terhadap Tenaga Kerja

Data Kementerian Kesehatan Jepang mencatat 350.074 kelahiran terjadi pada periode Januari–Juni 2024.

Angka ini menurun hampir 6 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023 dan menjadi yang terendah sejak 1969.

Tren di kalangan keluarga muda Jepang menunjukkan kecenderungan untuk menunda memiliki anak atau bahkan tidak memiliki keturunan sama sekali.

Selain itu, banyak anak muda yang memilih untuk tidak menikah dan menjalani hidup sendiri.

Selain tingkat kelahiran yang sangat rendah, Jepang juga dikenal sebagai negara dengan jumlah penduduk tertua kedua di dunia.

Mantan Menteri Kesehatan Jepang, Keizo Takemi, pada periode 2023-2024 menyebutkan bahwa situasi ini sangat kritis.

Ia memperingatkan bahwa jumlah penduduk muda akan menurun drastis pada 2030-an, sehingga enam tahun ke depan menjadi masa krusial bagi Jepang untuk mengatasi tantangan ini.

Sejalan dengan kondisi ini, muncul unggahan di media sosial yang menyebutkan bahwa Jepang membuka lebih banyak peluang bagi tenaga kerja asing, termasuk dari Indonesia, untuk mengatasi dampak penurunan populasi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai soal Jepang Minta TKI karena Populasi Susut, KBRI Tokyo Buka Suara", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/global/read/2025/02/27/095710870/ramai-soal-jepang-minta-tki-karena-populasi-susut-kbri-tokyo-buka-suara. (Penulis/Editor: Aditya Jaya Iswara) dengan gubahan oleh Ohayo Jepang.

          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.