Menurut Humas Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Dina, calon pekerja yang mengikuti program ini tidak perlu membayar biaya apa pun.
Mengutip situs web BP2MI, peserta yang lolos seleksi akan mendapatkan kontrak kerja dengan ketentuan sebagai berikut:
Terkait kompensasi, gaji bulanan untuk Kandidat Nurse dan Kandidat Careworker berkisar antara 100.000 yen hingga 200.000 yen (per 2021), tergantung tempat kerja dan pengalaman.
Data Kementerian Kesehatan Jepang mencatat 350.074 kelahiran terjadi pada periode Januari–Juni 2024.
Angka ini menurun hampir 6 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023 dan menjadi yang terendah sejak 1969.
Tren di kalangan keluarga muda Jepang menunjukkan kecenderungan untuk menunda memiliki anak atau bahkan tidak memiliki keturunan sama sekali.
Selain itu, banyak anak muda yang memilih untuk tidak menikah dan menjalani hidup sendiri.
Selain tingkat kelahiran yang sangat rendah, Jepang juga dikenal sebagai negara dengan jumlah penduduk tertua kedua di dunia.
Mantan Menteri Kesehatan Jepang, Keizo Takemi, pada periode 2023-2024 menyebutkan bahwa situasi ini sangat kritis.
Ia memperingatkan bahwa jumlah penduduk muda akan menurun drastis pada 2030-an, sehingga enam tahun ke depan menjadi masa krusial bagi Jepang untuk mengatasi tantangan ini.
Sejalan dengan kondisi ini, muncul unggahan di media sosial yang menyebutkan bahwa Jepang membuka lebih banyak peluang bagi tenaga kerja asing, termasuk dari Indonesia, untuk mengatasi dampak penurunan populasi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai soal Jepang Minta TKI karena Populasi Susut, KBRI Tokyo Buka Suara", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/global/read/2025/02/27/095710870/ramai-soal-jepang-minta-tki-karena-populasi-susut-kbri-tokyo-buka-suara. (Penulis/Editor: Aditya Jaya Iswara) dengan gubahan oleh Ohayo Jepang.
View this post on Instagram