Daerah yang biasanya kurang terdampak, seperti bagian tengah Kinki dan Shikoku, juga diperkirakan akan mengalami hujan salju.
Di Jepang utara, warga berlindung dari salju tebal yang menutupi atap rumah pada Kamis (20/2/2025) setelah dua minggu diterjang badai salju.
Berdasarkan kantor berita AFP pada Kamis, beberapa kota mencatat rekor hujan salju bulan ini yang menyebabkan gangguan lalu lintas dan sejumlah korban jiwa.
Seorang warga di daerah terpencil Sukayu, Prefektur Aomori, menyatakan bahwa ia belum pernah melihat kondisi salju seperti ini dalam sepuluh tahun tinggal di sana.
"Jika melihat volume salju per hari, tidak ada satu pun momen yang benar-benar menonjol. Tapi salju terus menumpuk sedikit demi sedikit," ujarnya dalam wawancara dengan jaringan televisi TBS yang disiarkan pada Kamis.
Menurut Badan Meteorologi Jepang, Sukayu kini tertimbun salju setinggi lima meter, mencapai atap bangunan dua lantai.
Laporan dari Aomori menyebutkan bahwa peringatan badai salju akan dikeluarkan bila awan salju tetap berada di lokasi yang sama.
Baca juga:
Walau hujan salju berlangsung di Niigata pekan lalu, wisatawan di salah satu resor ski tetap menikmati salju di lereng, meskipun mereka kesulitan menghadapi ketebalan salju.
Kendaraan perawatan jalan dan pemilik hotel bekerja keras membersihkan salju dari pagi hingga malam.
Akumulasi salju yang tinggi juga menyebabkan gangguan pada lalu lintas.