Menurut Ogawa, operasi ini cukup kompleks karena dapat memengaruhi stabilitas produksi dan pendapatan petani.
Pemerintah diwajibkan membeli kembali jumlah beras yang sama dalam waktu satu tahun setelah pelepasan cadangan ini untuk mencegah distorsi pasar.
Di sisi lain, jika distributor yang menimbun stok mulai melepaskan persediaannya setelah intervensi pemerintah, harga beras berpotensi kembali stabil lebih cepat.
Krisis beras di Jepang ini menunjukkan bagaimana faktor lingkungan, distribusi, dan kebijakan ekonomi dapat memengaruhi harga pangan.
Konsumsi beras di Jepang berkurang lebih dari setengahnya dalam 60 tahun terakhir menjadi sekitar 50,9 kilogram pada 2022.
Namun, beras tetap menjadi makanan pokok yang memiliki peran penting dalam budaya dan kehidupan masyarakat.
View this post on Instagram