Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Budaya Lokal

Setsubun, Tradisi Unik Jepang Usir Roh Jahat dan Sambut Keberuntungan

Kompas.com - 02/02/2025, 11:05 WIB

Setsubun (節分) adalah perayaan tradisional Jepang yang menandai peralihan musim dingin ke musim semi.

Festival ini jatuh pada sehari sebelum Risshun, yaitu awal musim semi dalam kalender tradisional Jepang.

Biasanya, Setsubun dirayakan pada 3 Februari, meskipun dalam beberapa tahun tertentu bisa jatuh pada 2 atau 4 Februari.

Tradisi ini sudah ada sejak Periode Heian (794–1185) dan menjadi bagian dari budaya Jepang untuk mengusir roh jahat serta menyambut keberuntungan di tahun yang baru.

Secara harfiah, Setsubun berarti “pemisahan musim”. 

Awalnya, istilah ini digunakan untuk menandai hari sebelum pergantian setiap musim. 

Namun, seiring berjalannya waktu, kata ini lebih identik dengan perayaan menyambut musim semi berdasarkan kalender lunar.

Di Jepang, pergantian musim sering dianggap sebagai momen yang membawa perubahan energi, sehingga perlu dilakukan ritual untuk mengusir hal negatif.

Baca juga:

Ritual Lempar Kacang untuk Usir Roh Jahat

Salah satu tradisi paling ikonik dalam perayaan Setsubun adalah Mamemaki (豆まき) atau ritual melempar kacang kedelai panggang.

Ritual ini dilakukan dengan cara melempar kacang ke dalam dan luar rumah sambil meneriakkan:

“鬼は外!福は内!” (Oni wa soto! Fuku wa uchi!)
("Setan keluar! Keberuntungan masuk!")

Kacang kedelai dalam ritual ini melambangkan kemurnian dan vitalitas.

Diyakini bahwa dengan melempar kacang ini, roh-roh jahat (oni) dapat terusir dan keberuntungan akan datang.

Setelah melempar kacang, masyarakat Jepang juga memiliki kebiasaan untuk memakan kacang sebanyak usia mereka sebagai simbol harapan kesehatan dan kebahagiaan di tahun yang baru.

Kadang mereka makan kacang tambah satu lagi buat keberuntungan.

Kemeriahan Setsubun di Jepang

1. Peran Keluarga dalam Perayaan Setsubun

Dalam banyak keluarga Jepang, ayah sering kali berperan sebagai oni dengan memakai topeng setan.

Sementara anak-anak dan anggota keluarga lainnya melempari mereka dengan kacang.

Tradisi ini bukan hanya melibatkan ritual spiritual, tetapi juga menjadi ajang kebersamaan yang menyenangkan.

2. Hiiragi Iwashi buat Penolak Bala

Tradisi usir roh jahat di Jepang dengan memasang hiiragi iwashi yang terbuat dari ranting daun bengkulat dan kepala ikan sarden. Ritual ini dilakukan saat menyambut musim semi.
Tradisi usir roh jahat di Jepang dengan memasang hiiragi iwashi yang terbuat dari ranting daun bengkulat dan kepala ikan sarden. Ritual ini dilakukan saat menyambut musim semi.

Masyarakat Jepang menggantungkan hiiragi iwashi (柊鰯) di depan rumah mereka untuk semakin mengusir roh jahat.

Hiiragi iwashi terbuat dari ranting daun bengkulat dan kepala ikan sarden.

Daun bengkulat yang berduri dipercaya bisa melukai setan yang mencoba masuk, sedangkan bau ikan sarden yang menyengat akan membuat mereka pergi.

3. Variasi Tradisi di Berbagai Daerah

Di beberapa wilayah Jepang, kacang kedelai digantikan dengan kacang tanah atau kenari dalam ritual Mamemaki. Setiap daerah memiliki cara unik dalam merayakan Setsubun.

Di kuil dan tempat suci besar seperti Sensoji di Tokyo, perayaan Setsubun semakin meriah dengan kehadiran selebriti, pegulat sumo, serta biksu yang ikut serta dalam Mamemaki.

Mereka melempar kacang kepada kerumunan besar untuk berbagi keberuntungan.

Makna Setsubun

Lebih dari sekadar tradisi, Setsubun melambangkan pembaruan dan kemenangan energi positif atas hal-hal negatif.

Festival ini mencerminkan kesadaran masyarakat Jepang terhadap perubahan musim serta nilai spiritual dan kebersamaan dalam komunitas mereka.

Baik dengan melempar kacang ke "iblis" atau menikmati sushi maki dalam keheningan, Setsubun adalah pengalaman unik yang kaya akan makna sekaligus penuh keseruan.

Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (Januari 2025)

          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.