Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Worklife

Pengalaman WNI Kerja di Jepang, Bisa Pulang Tenggo dan Tidak Lembur

Kompas.com - 24/01/2025, 19:05 WIB

“Bosku selalu mendorong kami untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Setelah pekerja pulang, listrik di kantor dimatikan untuk mengurangi menghemat energi,” kata Aya.

Selain itu, karyawan tidak menggunakan ponsel atau melakukan aktivitas lain yang tidak berhubungan dengan pekerjaan.

“Di sini, HP biasanya ditinggal di loker selama jam kerja. Kalau ada telepon penting, misalnya anak sakit, sekolah akan langsung menghubungi perusahaan, bukan ke ponsel orang tua,” jelasnya.

Dengan tidak adanya distraksi, pekerja dapat fokus menyelesaikan tugas mereka tepat waktu.

Beribadah di Tengah Jam Kerja Padat

Meski budaya kerja Jepang sangat disiplin, Aya yang seorang Muslim, tetap dapat menjalankan ibadahnya di kantor. 

Perusahaan memberikan fleksibilitas bagi Aya untuk tetap bisa salat tanpa mengabaikan pekerjaan.

“Aku punya waktu istirahat selama satu jam pas jam 12 siang, biasanya aku manfaatkan untuk salat Zuhur. Selain itu, ada istirahat singkat 10 menit sekitar jam tiga sore. Aku diberi istirahat tambahan 5 menit khusus untuk salat Ashar,” papar Aya.

Tidak ada musala di perusahaan Aya, ia biasanya menjalankan salat di ruang meeting yang memang bersih.

Meskipun budaya kerja Jepang sangat ketat, ada ruang untuk fleksibilitas bagi karyawan asing yang memiliki kebutuhan khusus seperti beribadah.

Walau tentu, hal ini bisa juga berbeda sesuai kebijakan masing-masing perusahaan.

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.