Suatu hari, saat membawa bekal makan siang ke kantor, saya melihat sesuatu yang menarik. Bekal makan siang seorang rekan kerja dibungkus dengan kain bermotif indah.
Kain itu bukan sembarang kain. Motifnya terlihat elegan dan artistik, memberi kesan khusus pada bekal makan siang tersebut.
Saya penasaran lantas menyadari bahwa kain tersebut bukan kain biasa, melainkan furoshiki yaitu kain tradisional Jepang.
Furoshiki sering muncul dalam anime dan drama Jepang. Ternyata, benda ini lebih dari sekadar kain.
Kain ini menjadi bagian dari budaya Jepang yang sudah lama membuat saya tertarik. Saya memutuskan untuk mempelajarinya lebih lanjut.
Furoshiki adalah kain persegi yang sudah lama menjadi bagian penting dari budaya Jepang.
Kain ini digunakan untuk membungkus dan membawa berbagai barang, mulai dari makanan hingga hadiah, pakaian, dan benda-benda besar.
Furoshiki umumnya terbuat dari katun, sutra, atau bahan lain. Ukurannya bervariasi, disesuaikan dengan kebutuhan penggunaannya.
Kain ini sangat serbaguna misalnya untuk membungkus bento, membawa buku, atau bahkan sebagai syal atau tas dekoratif.
Kepraktisan dan keindahannya menjadikan furoshiki alat yang bernilai sepanjang sejarah Jepang.