Berpindah ke Jepang bukan hanya soal perubahan geografis, melainkan juga budaya dan bahasa.
Meski sudah menjalani pelatihan, penyesuaian dengan bahasa dan ritme kehidupan di Jepang tetap menjadi tantangan tersendiri.
Artikel ini melanjutkan perjalanan sebelumnya melalui pengalaman Syarifah.
Ia sedang mempersiapkan diri untuk memulai kehidupan baru di Jepang setelah menjalani pelatihan intensif melalui program Ginou Jisshuu/SSW.
“Yang paling saya khawatirkan adalah bahasa. Kami memang dilatih bahasa Jepang seperti yang dilakukan oleh peserta lainnya, namun saya tahu bahwa nanti di Jepang mereka akan berbicara dengan cepat. Itulah mengapa saya harus mempersiapkan diri sebaik mungkin,” cerita Ifah mengenang persiapan sebelum berangkat.
Saat mempersiapkan diri untuk bekerja di luar negeri, terutama di Jepang, dokumen adalah bagian yang sangat penting dalam proses ini.
Ifah mengingat dengan jelas dokumen penting yang harus dipersiapkan untuk mengikuti program Ginou Jisshuu/SSW.
Dokumen itu ia perlukan untuk pekerjaan dan legalitas keberangkatan ke Jepang.
“Bagi saya, tentu saja yang pertama adalah VISA, paspor, sertifikat SSW, dan KTKLN (Kartu Tanda Kerja Luar Negeri). Pada saat itu, sertifikat vaksin COVID-19 juga menjadi salah satu syarat. Sisanya, biasanya sudah diurus oleh pihak pengirim,” ujar Ifah, menjelaskan proses administrasi yang dilaluinya.
Proses pengurusan dokumen ini, meskipun memakan waktu, merupakan langkah sangat penting untuk memastikan semua persyaratan legal sudah lengkap sebelum berangkat ke Jepang.