Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Utilitas

PPN di Jepang Dipakai untuk Apa?

Kompas.com - 22/11/2024, 20:46 WIB

Jepang memberlakukan Pajak Konsumsi (Indonesia-PPN) sebesar 10 persen dan pengurangan pajak menjadi 8 persen untuk produk tertentu yang berlaku sejak 1 Oktober 2019.

Menurut Kementerian Keuangan Jepang, penjualan dan penyediaan barang dan jasa di Jepang dikenakan pajak konsumsi.

Sementara itu, pengurangan tarif pajak senilai 8 persen berlaku untuk pembelian makanan dan minuman (tidak termasuk minuman keras dan makan di luar) serta koran yang terbit dua kali seminggu atau lebih (terbatas pada yang berlangganan).

Langkah itu dilakukan demi mengurangi dampak kenaikan pajak terhadap masyarakat berpendapatan rendah.

Pajak Konsumsi di Jepang sampai 30 September 2019 sebesar 8 persen dan tidak ada sistem pengurangan tarif pajak.

Ketika itu, sebagian besar pendapatan Pajak Konsumsi dialokasikan untuk penduduk lanjut usia (lansia).

Namun, setelah adanya konversi pajak menjadi 10 persen dan keringanan pajak yaitu 8 persen, pendapatan Pajak Konsumsi dialokasikan untuk jaminan sosial semua kalangan.

Baca juga: Berapa PPN di Jepang?

Ilustrasi mahasiswa memakai toga.
Ilustrasi mahasiswa memakai toga.

Alokasi Pajak Konsumsi di Jepang

1. Penghapusan daftar tunggu penempatan pengasuhan anak

Menyediakan tambahan 320.000 tempat penitipan anak pada akhir tahun fiskal 2020.

2. Pendidikan anak usia dini dan penitipan anak gratis

Pendidikan prasekolah gratis  (TK, PAUD, dan pusat penitipan anak bersertifikat) untuk semua anak berusia antara 3 dan 5 tahun.

Bayi dan balita usia 0 sampai 2 tahun juga mendapatkan pendidikan prasekolah gratis khusus bagi rumah tangga berpendapatan rendah.

3. Pendidikan tinggi gratis

Beasiswa berbasis hibah atau biaya kuliah yang dikurangi untuk siswa yang benar-benar membutuhkan dengan latar belakang keluarga berpenghasilan rendah.

Ilustrasi perawat.
Ilustrasi perawat.

4. Peningkatan kondisi kerja pekerja perawatan orang lansia jangka panjang

Memastikan lebih banyak dukungan untuk perawatan warga lanjut usia dengan meningkatkan tunjangan dan kompensasi bagi pekerja perawatan (kaigo).

Baca juga: Berapa Gaji Perawat Orang Lansia di Jepang?

5. Pengurangan iuran asuransi perawatan jangka panjang bagi warga lansia berpendapatan rendah

Pengurangan lebih lanjut premi asuransi untuk penduduk lanjut usia berpendapatan rendah.

6. Penyediaan manfaat untuk mendukung pensiunan berpenghasilan rendah

Manfaat hingga 60.000 yen per tahun untuk pensiunan berpenghasilan rendah.

Baca juga: 3 Jenis Pajak Yang Harus Dibayar Orang Asing di Jepang, Salah Satunya Pajak Penghasilan

Informasi selengkapnya mengenai Pajak Konsumsi di Jepang dapat kamu baca di https://www.nta.go.jp/english/taxes/consumption_tax/01.htm#c06.

Sumber: Kementerian Keuangan Jepang (https://www.mof.go.jp/english/policy/tax_policy/publication/tax012/e_05.pdf)

          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.