Hal itu adalah langkah pertama dalam membangun ikatan yang kuat dan menunjukkan simpati yang tulus.
Kata-kata sederhana seperti "terima kasih," "maaf," dan "tolong" sangat bermanfaat.
Itulah inti dari omoiyari yang membuat interaksi sehari-hari lebih lancar dan menyenangkan.
Hal ini sedikit lebih sulit. Menyadari perasaan orang lain adalah bagian yang halus tetapi penting dari omoiyari.
Itu membutuhkan rasa empati yang tajam dan kemauan untuk bertindak berdasarkan perasaan itu.
Baca juga: Pengalaman Kerja di Jepang Tentang Work-Life Balance, Izin Dulu Sebelum Lembur
Sekarang, mari kita tambahkan sedikit cita rasa Indonesia.
Sementara Jepang memiliki omoiyari, Indonesia memiliki versinya sendiri tentang perhatian yang sering kali berakar pada nilai komunitas dan keluarga.
Kedua budaya tersebut menekankan pentingnya bersikap penuh perhatian, tetapi mereka mengekspresikannya dengan cara yang unik.
Di Indonesia, kegiatan komunal dan rasa kebersamaan yang kuat sering kali menonjolkan versi omoiyari mereka.
Sebagai orang asing yang tinggal di negara baru, saya belajar bahwa bersikap penuh perhatian adalah kunci untuk menyesuaikan diri.