Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Worklife

Lansia di Jepang Tetap Bisa Kerja Melalui Program Khusus

Kompas.com - 12/11/2024, 09:20 WIB

Orang lanjut usia atau lansia di Jepang masih tetap bisa bekerja melalui program Silver Human Resources Center (SHRC).

Warga lanjut usia Jepang berusia 60 tahun ke atas dapat mendaftar di SHRC tanpa batasan usia maksimal. Ada 1.335 lokasi SHRC dan 698.419 warga lanjut usia terdaftar pada 2021.

Pernyataan itu tertera dalam jurnal BMC Geriatr "The improvement effect of working through the Silver Human Resources Center on pre-frailty among older people: a two-year follow-up study" (2023) karya Morishita-Suzuki, K., Nakamura-Uehara, M. & Ishibashi, T.

Masih dari jurnal yang sama, disebutkan bahwa lansia Jepang mempunyai motivasi kerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara maju lainnya.

Survei nasional di Jepang menunjukkan bahwa 58,9 persen penduduk berusia 60 tahun ke atas ingin tetap bekerja setelah berusia 70 tahun.

Baca juga: Jepang Krisis Populasi, Jumlah Penduduk Lansia Capai Rekor Tertinggi

Ilustrasi memberi hadiah kepada orang tua saat Keiro No Hi atau Hari Penghormatan bagi Orang Lansia di Jepang. (KARAKSA MEDIA PARTNER)
Ilustrasi memberi hadiah kepada orang tua saat Keiro No Hi atau Hari Penghormatan bagi Orang Lansia di Jepang. (KARAKSA MEDIA PARTNER)

Melansir situs web Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang, banyak lansia yang sudah pensiun dari pekerjaan penuh waktu tetapi masih tetap ingin bekerja atau kegiatan sukarela agar membuat hidup mereka lebih berarti.

Kementerian Tenaga Kerja mengakomodasi permintaan itu dengan memberikan bantuan dan asistensi dengan mendirikan Silver Human Resources Centers.

Lembaga itu bertujuan menyediakan pekerjaan sementara dan jangka pendek bagi para lansia yang berhubungan erat dengan kehidupan sehari-hari di masyarakat setempat.

Terdapat pula seminar dan pertemuan disediakan bagi orang tua yang ingin membuka usaha sendiri sehingga membuka potensi beragam pekerjaan di kalangan orang tua.

Silver Human Resources Center tersedia di masing-masing pemerintah lokal Jepang misalnya Yokohama.

Mengutip berita DW yang tayang pada 2021, ketua Yokohama Silver Jinzai Center Takao Okada menuturkan bahwa ada sekitar 10.000 lansia terdaftar pada organisasi ini.

Orang tertua yang tercatat di kantor tersebut berusia 100 tahun.

Kata Okada, ada bermacam alasan anggota Yokohama Silver Jinzai Center ingin tetap bekerja seperti keuangan tetapi paling banyak karena ingin menjaga kesehatan, berkontribusi pada masyarakat, dan memanfaatkan pengalaman/keterampilan mereka sebaik mungkin.

Baca juga: Berapa Jumlah Dana Pensiun Nasional di Jepang?

Ilustrasi orang tua sedang menyirami kebun bunga.
Ilustrasi orang tua sedang menyirami kebun bunga.

Upah pekerja lansia di Jepang

Okada mengatakan pekerja Silver Jinzai biasanya bekerja maksimal 20 jam seminggu yang dibagi selama dua atau tiga hari.

Biasanya mereka bekerja di supermarket sebagai pembersih, tukang kebun, resepsionis, tukang kayu, dan asisten pengasuhan anak; serta membantu merawat orang tua.

Lansia lain juga ada yang bekerja melakukan desain dengan bantuan komputer atau membantu memungut sampah di jalanan kota.

Menurut Okada, lansia yang mempunyai kemampuan bahasa asing sangat dibutuhkan.

Upah pekerja lansia beragam di seluruh Jepang.

Namun, upah pekerja lansia umumnya sebagai berikut:

  • Membantu pekerjaan rumah tangga: 870 yen atau Rp 90.000-an per jam
  • Membersihkan jendela: 910 yen atau Rp 93.000-an per jam
  • Berkebun: 1.040 atau Rp 106.000-an per jam
  • Membersihkan salju di prefektur utara Jepang: 1.855 yen atau Rp 190.000-an per jam

Perlu diingat bahwa upah tersebut bisa saja berbeda untuk saat ini mengingat artikel sumber tayang pada Oktober 2021.

Baca juga: UMR Jepang 2024 Terbaru per 1 Oktober

Sumber:

  • Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang (https://www.mhlw.go.jp/www2/english/outline/06-3.htm#t2)
  • BMC Geriatr "The improvement effect of working through the Silver Human Resources Center on pre-frailty among older people: a two-year follow-up study" (https://bmcgeriatr.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12877-023-03978-z#)
  • DW (https://www.dw.com/en/how-japan-keeps-its-elderly-employed-and-active/a-59516633)
          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.