Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Worklife

Pengalaman Kerja di Jepang Tentang Work-Life Balance, Izin Dulu Sebelum Lembur

Kompas.com - 05/11/2024, 09:10 WIB

Pernahkah kamu berpikir untuk bekerja di luar negeri tetapi merasa ragu karena mendengar cerita tentang budaya kerja di negara lain?

Jika kamu khawatir tentang hal ini, terutama menyangkut Jepang, saya akan memberi tahu kamu bahwa hal itu tidak sesulit yang dibayangkan.

Setelah tinggal dan bekerja di Jepang selama beberapa waktu, saya melihat bahwa bekerja di sini jauh lebih seimbang dan mudah diatur daripada stereotip yang banyak beredar.

Salah satu kekhawatiran terbesar orang tentang bekerja di Jepang adalah gagasan tentang lembur tanpa akhir dan beban kerja yang sangat berat.

Saya juga memiliki kekhawatiran ini sebelum pindah ke sini, karena saya sering mendengar bahwa Jepang memiliki budaya yang ketat dan gila kerja di mana orang diharapkan bekerja lembur setiap hari.

Namun, untungnya, pengalaman saya sangat berbeda dari persepsi tersebut.

Di pekerjaan saya saat ini, saya bekerja dari pukul 9 pagi hingga 6 sore, yang mirip dengan jadwal kerja saya di Indonesia.

Di kedua negara tersebut, hari kerja standar adalah sekitar 8 jam, dengan istirahat 1 jam di antaranya.

Di Indonesia, saya biasa mulai bekerja pukul 8 pagi dan selesai pukul 5 sore, dengan istirahat makan siang dari pukul 12 hingga 1 siang. Jadwal ini hampir sama dengan rutinitas saya di Jepang.

Bertentangan dengan apa yang mungkin diyakini sebagian orang, saya mendapati bahwa lembur bukanlah suatu keharusan di sini.

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.