Ketika belajar bahasa Jepang di sekolah bahasa, saya menemukan aspek menarik yang memperdalam apresiasi saya terhadap kompleksitas dan nuansa budayanya.
Sensei (guru) saya memperkenalkan kami pada perbedaan antara 匂い (nioi) dan 臭い (nioi).
Meskipun kedua kata tersebut memiliki pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda. Hal ini menawarkan sekilas nilai budaya yang tertanam dalam bahasa Jepang.
Baca juga: Okaerinasai, Selamat Datang di Rumah dalam Bahasa Jepang
Dalam bahasa Jepang, kanji sering memiliki pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda, sebuah fenomena yang dikenal sebagai dōon igigo (同音異義語).
Ciri linguistik ini dicontohkan oleh kanji 匂い dan 臭い, keduanya dilafalkan "nioi". Bamun mewakili pengalaman penciuman yang berlawanan.
Kanji 匂い (nioi) digunakan untuk menggambarkan aroma yang menyenangkan atau harum contohnya bunga, hidangan aromatik, atau aroma menyenangkan apa pun yang meningkatkan pengalaman indrawi.
Contoh kalimat: 花の匂いがする。(Hana no nioi ga suru.) - "Ada aroma bunga."
Sebaliknya, 臭い (nioi) digunakan untuk menunjukkan bau yang tidak sedap atau busuk misalnya sampah, asap, keringat, atau makanan busuk.
Contoh kalimat: ゴミの臭いがする。 (Gomi no nioi ga suru.) - "Baunya seperti sampah."
Menariknya, 臭い juga bisa dibaca sebagai 臭い (kusai) ketika digunakan sebagai kata sifat yang menggambarkan sesuatu berbau tidak sedap atau busuk.
Penggunaan ini menekankan kualitas negatif suatu bau, selaras dengan norma budaya kebersihan dan penghormatan terhadap kenyamanan indera.
Contoh kalimat: この部屋は臭いです。(Kono heya wa kusai desu.) - "Ruangan ini baunya tidak enak."
Baca juga: Apa Arti Subarashii dalam Bahasa Jepang?
Memahami peran ganda 臭い (nioi/kusai) sebagai kata benda dan kata sifat sangat penting dalam komunikasi Jepang.
Sebagai kata benda, 臭い mengidentifikasi bau tertentu yang tidak sedap.
Sementara sebagai kata sifat, 臭い mengkarakterisasikan benda yang mengeluarkan bau tersebut.
Perbedaan ini menggarisbawahi kepekaan budaya terhadap kebersihan dan ekspektasi masyarakat terkait pengalaman penciuman.
Pengalaman belajar saya dengan 匂い (nioi) dan 臭い (nioi) merupakan bukti kekayaan dan kerumitan bahasa Jepang.
Memahami perbedaan halus antara kanji ini dapat meningkatkan keterampilan komunikasi dan memperdalam apresiasi saya terhadap keindahan dan kompleksitas budaya Jepang.
Eksplorasi kanji "nioi" merupakan bagian yang memperkaya studi bahasa saya, yang menyoroti bagaimana bahasa dapat secara unik mencerminkan nilai budaya dan ekspektasi sosial.
Baca juga: 6 Kata Gaul Bahasa Jepang yang Dipelajari Selama Tinggal di Jepang, Tidak Ada di Buku Pelajaran
Ulasan di atas disampaikan oleh OBULL, orang Indonesia yang tinggal di Tokyo. Ia penggemar seni yang punya quote favorit "kreativitas adalah kecerdasan yang bersenang-senang".
Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (Oktober 2024)
View this post on Instagram