Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

6 Kata Gaul Bahasa Jepang yang Dipelajari Selama Tinggal di Jepang, Tidak Ada di Buku Pelajaran

Kompas.com - 25/Jun/2024, 12:50 WIB
Ilustrasi orang Jepang.
Lihat Foto
Ilustrasi orang Jepang.

Belajar bahasa Jepang di ruang kelas memberikan dasar yang kuat dalam tata bahasa, kosa kata, dan ekspresi formal.

Namun, interaksi dalam kehidupan nyata sering kali memperkenalkan pelajar pada sisi bahasa yang lebih dinamis dan sehari-hari.

Ada beberapa pengalaman pribadi yang menunjukkan perbedaan antara kelas bahasa Jepang dan bahasa Jepang dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut enam kosakata gaul Bahasa Jepang yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari di Jepang.

Baca juga: Belajar Bahasa Gaul Jepang, Biar Semakin Mirip dengan Warga Lokal!

1. ガチ (Gachi)

Pertama kali saya mendengar kata "ガチ" di media sosial, banyak influencer Jepang yang sering mengucapkannya.

Saya penasaran lalu mencari artinya dan menemukan bahwa gachi adalah kata slang untuk "ほんとう" (hontou/benar).

Kemudian di sekolah, saya mencoba menerapkan kata ini saat 会話練習 (kaiwa renshuu, latihan percakapan) dengan teman saya.

Dalam percakapan tersebut, saya mencoba mengucapkan "ガチ" tetapi teman saya terlihat bingung, jadi saya menjelaskan kepadanya.

Teman sekelasku agak bingung karena biasanya kami menggunakan "マジ" (maji) untuk menunjukkan keseriusan atau kepastian.

Guru kami (先生/sensei) kami, yang selalu senang menjelaskan nuansa bahasa, kemudian mengklarifikasi bahwa "ガチ" maupun "マジ" adalah kata-kata slang di kalangan anak muda dan tidak umum digunakan oleh generasi tua.

"ガチ" adalah bentuk "マジ" yang lebih intens.

Sensei mengatakan bahwa "ガチ" digunakan ketika kita ingin menekankan keseriusan atau keaslian pernyataan kita, seolah-olah kita mengatakan, "Saya benar-benar serius".

Menurut sensei, kata ini sering digunakan oleh anak muda untuk menunjukkan komitmen atau kesungguhanyang lebih kuat dibandingkan "マジ".

Baca juga: 4 Peribahasa Jepang Tentang Musim Hujan, Bisa Bikin Semangat!

Ilustrasi pelajar di dalam kelas.
Ilustrasi pelajar di dalam kelas.

2. パチこけ (Pachikoke)

Pertama kali saya mendengar kata "パチこけ" saat kami sedang makan di 居酒屋 (izakaya, pub Jepang) dekat dengan 王子駅 (Stasiun Oji).

Seorang teman menceritakan kisah luar biasa yang terdengar sangat tidak realistis.

Teman yang lain kemudian berkata, "それ、パチこけでしょ?" (Sore, pachikoke desho).

Ini membuatku penasaran, jadi saya bertanya langsung padanya.

Teman saya menjelaskan bahwa "パチこけ" adalah bahasa gaul untuk menunjukkan keraguan atau ketidakpercayaan terhadap cerita seseorang.

Frasa itu mirip dengan mengatakan, "Apakah kamu berbohong?" dalam bahasa sehari-hari.

Memahami kata-kata seperti ini membantu kita melihat bagaimana orang Jepang mengungkapkan sikap skeptis dengan cara yang lebih kasual dan santai.

Kata pachikoke banyak terdengar di wilayah Kansai, sehingga mungkin tidak dipahami di semua tempat di Jepang.

3. ウケる (Ukeru)

Saya mempelajari kata "ウケる" ketika sensei menceritakan lelucon lucu di kelas dan teman-teman sekelasku tertawa terbahak-bahak.

Salah satu teman saya berseru, "ウケる!" dengan senang hati.

Saya bertanya pada sensei apa arti kata itu. Sensei menjelaskan bahwa "ウケる" adalah bahasa gaul untuk mengungkapkan sesuatu yang sangat lucu atau menghibur.

Kata ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari di kalangan anak muda untuk menunjukkan bahwa mereka sangat menikmati humor atau menemukan sesuatu yang lucu.

Ini berbeda dari kata-kata formal yang biasa kita pelajari di kelas dan menunjukkan betapa dinamis dan ekspresifnya bahasa Jepang.

Baca juga: Perbedaan Bahasa Jepang di Kehidupan Nyata Vs Pelajaran dari Buku, Cukup Menantang!

Young asian manager in blue suit asks a candidates profile during an interview. The atmosphere of job interview in the modern office.
Young asian manager in blue suit asks a candidates profile during an interview. The atmosphere of job interview in the modern office.

4. キモい (Kimoi)

Saya mendengar kata "キモい" ketika kami sedang mendiskusikan nama-nama hewan dalam diskusi kelompok di kelas.

Seorang teman mencoba menjelaskan salah satu binatang dan menirukan suaranya, tetapi kami semua tidak tahu binatang apa itu.

Lalu, dia menunjukkan gambar serangga aneh di ponselnya.

Salah satu teman lainnya langsung bereaksi dengan mengatakan, "それ、キモい!" (Sore, kimoi!).

Penasaran, saya bertanya pada sensei tentang arti kata tersebut.

Sensei menjelaskan bahwa "キモい" adalah kependekan dari "気持ち悪い" (kimochi warui) artinya menjijikkan atau aneh.

Kata itu adalah contoh bagaimana orang Jepang sering mempersingkat kata-kata panjang menjadi bentuk yang lebih ringkas dan mudah diucapkan.

Kata ini sangat umum di kalangan remaja dan sering digunakan untuk mengungkapkan rasa tidak suka atau jijik terhadap sesuatu yang aneh atau tidak menyenangkan.

5. おっけー (Okke)

"おっけー" adalah salah satu kata pertama yang saya pelajari dari percakapan sehari-hari dengan teman-teman Jepang.

Kami sering menggunakannya ketika merencanakan kegiatan atau menyepakati sesuatu.

Aku bertanya pada sensei kenapa kami menggunakan "おっけー" ketika buku pelajaran mengajarkan kami mengucapkan "はい" (hai') untuk menyatakan persetujuan.

Sensei menjelaskan bahwa "おっけー" adalah kata pinjaman dari bahasa Inggris "oke" dan telah menjadi bagian dari bahasa sehari-hari di Jepang.

Kata itu digunakan dalam situasi informal dan menunjukkan bagaimana bahasa Jepang terus berkembang dengan pengaruh bahasa asing.

Baca juga: Intonasi dalam Bahasa Jepang Penting Banget, tapi Jarang Diajarkan di Sekolah

Ilustrasi orang Jepang sedang berjalan-jalan.
Ilustrasi orang Jepang sedang berjalan-jalan.

6. いける (Ikeru)

Saya mengetahui "いける" ketika sedang menonton video TikTok influencer Jepang sedang melakukan wawancara dan berkata, "日本語行きますか." (Nihongo ikimasu ka/Apakah Anda ingin pergi ke bahasa Jepang?)

Saya bingung kenapa pertanyaan "Kamu bisa bahasa Jepang?" menggunakan kata "行きますか" (Ikimasuka/Apakah kamu akan pergi?).

Keesokan harinya, aku menanyakan hal itu kepada sensei. Awalnya, sensei pun bingung dengan pertanyaanku.

Saya pun menunjukkan video TikTok yang saya maksud dan setelah menontonnya, sensei berkata, "ああ、わかった。これはいけますですよ。行きますじゃない."(Aa, wakatta. Kore wa ikemasudesu yo. Ikimasu janai./Oh, saya mengerti. Kata itu maksudnya ikemasu, bukan ikimasu.).

Ternyata saya salah dengar percakapan di video tersebut karena bunyinya mirip.

Saya kemudian bertanya apa maksud "いけます" (Ikemasu).

Sensei menjelaskan bahwa "いけます・いける" (Ikemasu・Ikeru) adalah bahasa gaul yang artinya sesuatu hal bisa dilakukan atau dicapai.

Ini adalah cara yang lebih santai dan antusias untuk mengatakan bahwa sesuatu mungkin atau bisa dilakukan.

Sensei juga menambahkan bahwa memahami kata-kata seperti "いける" (Ikeru) membantu kita merasakan bagaimana orang Jepang mengkomunikasikan optimisme dan kepercayaan diri dalam percakapan sehari-hari.

 

 

Kesimpulan

Belajar bahasa Jepang di kelas memberikan pemahaman bahasa yang terstruktur dan formal.

Namun interaksi dalam kehidupan nyata memperkenalkan pelajar pada sifat bahasa Jepang sehari-hari yang dinamis dan terus berkembang.

Kata seperti "ガチ," (Gachi) "パチこけ," (Pachikoke) "ウケる," (Ukeru) "キモい," (Kimoi) "おっけー," (Okke) dan "いける" (Ikeru) memberikan gambaran sekilas tentang Bahasa Jepang yang lebih santai dan ekspresif.

Hal itu dapat memperkaya pemahaman dan apresiasi kita secara keseluruhan terhadap budaya Jepang.

Ulasan ini disampaikan oleh OBULL, pekerja kantoran Indonesia yang tinggal di Tokyo. Ia penggemar seni dengan ungkapan favorit "creativity is intelligence having fun".

Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (Juni 2024)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Dapatkan Smartphone dan Voucher Belanja dengan #JernihBerkomentar dibawah ini! *S&K berlaku
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.