Biaya hidup di Jepang tinggi sehingga memperoleh barang bekas dengan harga murah atau bahkan gratis menjadi cara cerdas untuk mengisi rumah baru.
Grup media sosial dan jaringan komunitas menawarkan banyak peluang untuk memperoleh barang penting tanpa menguras kantong.
Sebagai kesimpulan, praktik memberi barang di Jepang merupakan cerminan dari pola pikir mottainai yang mendorong daya cipta dan keberlanjutan.
Masyarakat Jepang telah menumbuhkan budaya berbagi yang menguntungkan pemberi dan penerima dengan memandang barang yang tidak terpakai sebagai barang berharga bagi orang lain.
Pendekatan ini dapat mengurangi sampah dan memperkuat ikatan komunitas, menjadikannya aspek kehidupan bermakna di Jepang.
Baca juga: Budaya Koromogae di Jepang, Pergantian Pakaian Sesuai Musim
Ulasan di atas disampaikan oleh GAS kun, orang Indonesia yang bekerja di Tokyo. Ia hobi bermain bulu tangkis, mendengarkan musik seperti lagu anime dan lagu rock, serta belajar bahasa Jepang.
Konten disediakan oleh Karaksa Media Partner (Oktober 2024)