Orang Jepang mempunyai cara mengungkapkan kasih sayang tanpa mengucapkan "Aku menyukaimu" atau "Aku mencintaimu".
Mereka mengatakan "Tsuki ga kirei desu ne" (月がきれいですね) yang artinya "Bulan itu indah, bukan?"
Ungkapan puitis ini berakar pada periode Meiji, berkat penulis terkenal Natsume Soseki.
Baca juga: Omoiyari, Konsep Kasih Sayang dan Empati Terhadap Orang Lain ala Jepang
Ceritanya, saat mengajar bahasa Inggris, Soseki meminta murid-muridnya untuk menerjemahkan "Aku mencintaimu".
Ketika mereka menerjemahkannya secara langsung, ia menyarankan versi yang lebih bernuansa budaya: "Bulan itu indah, bukan?"
Frasa ini menangkap kehalusan dan kedalaman ekspresi cinta Jepang, di mana emosi sering disampaikan melalui bahasa tidak langsung dan puitis.
Bagi penggemar sastra, drama, atau anime Jepang, frasa ini mungkin terdengar familier.
Frasa ini sering digunakan dalam adegan saat sepasang kekasih menatap langit malam, mungkin dengan kembang api di latar belakang atau malam yang tenang disinari bulan.
Frasa ini disukai karena keanggunannya dan cara ia merangkum pengakuan romantis tanpa harus berlebihan.
Di Jepang, meskipun Hari Valentine dan White Day merupakan acara populer untuk mengungkapkan cinta, musim panas memiliki daya tarik romantisnya sendiri.