Menurut situs web Japan Natto Cooperative Society Federation (JNCSF), natto terbuat dari fermentasi kacang kedelai rebus dengan ragi natto, menghasilkan makanan bertekstur lengket dan rasa khas.
Proses fermentasi kacang kedelai menjadi natto sekitar 20 sampai 22 jam.
Menambahkan dari situs web Natto Power, orang Jepang biasanya mencampur natto dengan nasi putih. Ditambah bumbu seperti kecap asin (shoyu), cuka, minyak zaitun, maupun minyak wijen.
Lantas, apakah natto halal atau tidak bila dilihat dari pembuatannya?
Baca juga: Apa Itu Natto, Superfood dari Jepang yang Punya Segudang Manfaat untuk Kesehatan
Melansir siaran pers Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) pada Kamis (21/7/2022), natto berasal dari fermentasi kacang kedelai rebus yang diberi ragi natto berisi Bacillus subtilis.
Sebagian orang menganggap proses fermentasi dapat menghasilkan produk sampingan berupa alkohol.
Padalah, tidak semua makanan hasil fermentasi dapat menghasilkan alkohol.
Menurut Fatwa MUI Nomor 10 Tahun 2018 tentang Produk Makanan dan Minuman yang Mengandung Alkohol/Etanol; produk makanan hasil fermentasi yang mengandung alkohol/etanol hukumnya halal, selama tidak menggunakan bahan haram dalam prosesnya dan apabila tidak membahayakan secara medis.
Namun, media untuk menumbuhkan bakteri Bacillus menjadi salah satunya titik kritis kehalalan natto.
“Secara tradisional, bakteri diambil dari sisa produksi sebelumnya. Namun, pembuatannya bisa saja menggunakan media mikorbiologi. Titik kritis media mikrobiologi terletak pada sumber nitrogen yang bisa berasal dari ekstrak daging, pepton hidrolisis daging, dan bahan lainnya,” terang Manager Corporate Communication Raafqi Ranasasmita, M.Biomed.
Asal daging untuk media pembuatan bakteri tersebut perlu ditelusuri, apakah berasal dari hewan yang disembelih sesuai syariat Islam atau tidak.
Titik kritis kehalalan natto berikutnya bisa dilihat dari bumbu pelengkap yang bisa saja mengandung bahan nonhalal, seperti minuman keras atau kaldu daging yang tidak jelas kehalalannya.
Pasalnya, beberapa masakan Jepang menggunakan sake dan mirin yang mengandung alkohol.
Apabila kamu ingin membeli natto, perhatikan kompoisi bahan secara cermat.
Kamu pun dapat mengecek kehalalan produk natto secara online melalui www.halalmui.org atau aplikasi Halal MUI.
Sumber:
Baca juga: Hari Natto di Jepang Dirayakan Setiap 10 Juli, Coba Makan Natto Hari Ini
View this post on Instagram