Kamu melirik jam dan menyadari kamu akan terlambat untuk rapat berikutnya.
Di banyak tempat, keterlambatan beberapa menit mungkin dianggap sebagai ketidaknyamanan kecil. Namun, di Jepang ini adalah cerita yang berbeda.
Pada hari-hari awal saya di sini, saya kesulitan seperti itu.
Pertemuan kedua saya yaitu dengan seorang kolega senior dan saya segera belajar bahwa terlambat, bahkan beberapa menit saja, bukan hanya tidak disuka tetapi itu adalah kesempatan belajar.
Senior saya, dengan kesabaran dan pengertian, menjelaskan nuansa budaya ketepatan waktu di Jepang, membuka mata saya terhadap cara berpikir baru.
Baca juga: Alasan Kereta di Jepang Bisa Terlambat
Saat kamu terlambat di Jepang, bukan hanya soal mengganggu jadwal seseorang.
Ini soal kekhawatiran yang tidak sengaja kamu timbulkan. Rekan kerja mungkin khawatir tentang kondisimu, bertanya-tanya apakah mengalami masalah.
Tingkat kepedulian dan pertimbangan ini mengajari saya bahwa ketepatan waktu lebih banyak berkaitan dengan empati daripada efisiensi.
Di Jepang, waktu adalah komoditas yang berharga.
Keterlambatan dapat mengganggu hari yang telah direncanakan dengan saksama, menyebabkan gangguan tidak terduga.