Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Budaya Lokal

Sejarah Sumo Jepang, Bagian Ritual Shinto Sejak Sebelum Masehi

Kompas.com - 19/04/2025, 16:32 WIB

Gerakan Sumo dan Makna Spiritualnya

Gerakan-gerakan khas dalam sumo ternyata memiliki makna spiritual yang kuat.

Misalnya, saat pesumo mengangkat satu kaki lalu menghentakkannya ke tanah dengan keras, gerakan ini disebut shiki.

Gerakan ini berasal dari kebiasaan para prajurit zaman dahulu yang ingin menakuti musuh sebelum pertempuran.

Bahkan dalam mitologi Shinto, Dewi Amaterasu pernah melakukan gerakan shiki saat menghadapi saudaranya yang sulit dikendalikan, Susanoo.

Sebelum bertanding, pesumo juga akan menepukkan tangan, sebuah praktik yang umum dilakukan umat Shinto sebelum dan sesudah berdoa.

Tak hanya itu, garam ditaburkan ke arena (dohyo) sebagai simbol penyucian, sesuai kepercayaan Shinto.

Menariknya lagi, wasit sumo atau gyoji mengenakan pakaian yang menyerupai jubah bangsawan istana Jepang pada zaman dulu, yang juga mirip dengan busana pendeta Shinto masa kini.

Rikishi atau pesumo bergulat di dalam arena melingkar. (PIXABAY/RAIN)
Rikishi atau pesumo bergulat di dalam arena melingkar. (PIXABAY/RAIN)

Sumo Modern: Dari Kuil ke Arena Profesional

Sumo seperti yang kita kenal sekarang mulai dijalankan secara rutin pada tahun 1684, di kuil Shinto Tomioka Hachimangu di Tokyo, pada masa Edo.

Seorang mantan samurai bernama Ikazuchi Gondayu berperan penting dalam menyusun aturan pertandingan dan membentuk arena sumo yang kemudian menjadi standar hingga saat ini.

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.