“Silahkan gunakan ruangan kami secara efektif bila memang ada kebutuhan akan ruang kosong untuk penggunaan bisnis, karena hal tersebut juga membawa keuntungan bagi perusahaan kami,” (Watanabe) kata Bagus yang memutuskan untuk menerapkan layanan ini.
Sebelumnya, Yutaro Kagamoto dari Softbank selaku penanggung jawab Work Through telah mengunjungi dan memilih toko-toko yang memiliki private room dan suasana yang mewah.
Watanabe mengatakan bahwa Bagus tidak memiliki pengetahuan dan know-how mengenai coworking space, dan masih belum diketahui apakah akan cocok dengan pengguna Work Through.
Namun, nampaknya penerapan Work Through berjalan dengan lancar.
“Di cabang Dogenzaka dan cabang Yokohama, pengguna cenderung menggunakan private room sebagai coworking space selama berjam-jam. Tersedianya power supply dan layanan wi-fi, serta suasana yang tenang dibandingkan kafe mungkin menjadi alasan mereka memilih untuk menggunakan fasilitas ini."
Setelah menerapkan Work Through, selain pelanggan utama mereka yang berusia 20-an dan 30-an, pelanggan berusia 40-an dan 50-an pun mulai terlihat berdatangan ke toko ini.
Menurut Watanabe, perubahan ini terjadi karena Bagus menyatakan dengan jelas adalah ruangan tersebut adalah coworking space, sehingga dapat diterima oleh orang-orang yang tidak biasa menggunakan fasilitas hiburan sekali pun.
Menurut Watanabe, keuntungan terbesar dari layanan ruang kerja tidak hanya penjualan saat ini tetapi juga fakta bahwa pelanggan yang belum pernah mengenal Bagus dapat mengenali bisnis mereka melalui Work Through.
Dia berharap pengguna coworking space akan datang untuk menikmati hiburan setelah situasi Covid-19 mereda.