Namun pada kenyataannya, tidak mudah bagi bisnis “berbasis tempat” seperti kafe dan karaoke untuk menerapkan gaya bisnis ini, karena “menghabiskan waktu di tempat tersebut” lah yang menjadi sumber pemasukannya.
Bagus Place misalnya, salah satu amusement chain business store yang sebagian besar berlokasi di area metropolitan Tokyo.
Tamu di tempat ini bisa menikmati permainan billiard dan dart. Toko yang populer di kalangan orang berusia 20-an dan 30-an ini juga tidak luput terkena dampak Covid-19.
Bagus cabang Yokohama Nishiguchi pun memutar otak dengan menyediakan ruang kerja. Ruang kerja ini menempati area yang biasanya ruangan untuk menikmati permainan billiard dan dart.
Tetsuya Watanabe, manajer umum divisi billiard, dart, dan karaoke di Bagus Co., Ltd. mengatakan bahwa setelah peringatan keadaan darurat diumumkan oleh pemerintah, Bagus telah membuka kembali toko-tokonya secara berurutan mulai sekitar Mei.
Namun, kinerja bisnis mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, bahkan di musim libur Obon yang biasanya menjadi musim tersibuk di toko ini.
Selain itu, kondisi orang-orang melakukan karantina diri pada malam hari sangat berdampak karena puncak keramaian biasanya terjadi pada pukul 21.00 hingga 23.00.
Menurut Watanabe, sebelum Covid-19 terjadi, bisnis hiburan telah begitu sukses sehingga mendobrak penjualan terbaik di tahun-tahun sebelumnya. Hal inilah yang membuat bisnis ini tidak siap untuk menghadapi “idle time” seperti saat ini.
Nilai jual dari toko ini adalah “menikmati hiburan seperti dart sambil menikmati makanan dan minuman”, sehingga jumlah pengunjung menjadi sangat penting.
Dalam keadaan seperti sekarang ini, Bagus memilih untuk memanfaatkan ruang yang tidak digunakan sebagai ruang kerja coworking space.