Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Seputar Jepang

Diundang ke Pernikahan Orang Jepang? Simak Panduan Berikut

Kompas.com - 20/11/2019, 15:37 WIB

OhayoJepang - Tradisi pernikahan di setiap negara berbeda-beda. Tak terkecuali negara Jepang yang memiliki sejarah panjang dan budaya yang kental. 

Tradisi pernikahan di Jepang memiliki keunikan tersendiri. Ada berbagai gaya pernikahan di Jepang, seperti gaya pernikahan Buddha, Shinto, maupun secara Kristen. 

Walau berlatar agama yang berbeda, setiap tradisi pernikahan tersebut memiliki pakem pelaksanaan yang sama. 

Karena keunikannya, warga negara asing yang menetap di Jepang dan tidak mengenal tradisi ini, bisa saja melakukan kesalahan tak disengaja. 

Oleh karena itu, simak artikel berikut untuk mengetahui pernikahan khas Jepang pada umumnya. 

Baca juga: Musim Gugur di Jepang Lebih Seru Dengan Hakone Yunessun Autumn Festival 2019

Ada undangan informal

Dengan teknologi mutakhir, banyak calon pengantin yang memberitahukan rencana pernikahan tersebut ke keluarga dan teman melalui sosial media atau aplikasi pesan.

Pemberitahuan ini biasanya diberikan dua sampai tiga bulan sebelum tanggal pernikahan. Calon pengantin akan bertanya dan mengonfirmasi alamat yang dituju untuk mengirim undangan resmi mereka.  

Menerima undangan resmi

Undangan resmi biasanya tertulis informasi detail mengenai acara pernikahan, serta kartu konfirmasi kedatangan untuk RSVP.

Kirim kembali kartu konfirmasi kedatangan

Kartu konfirmasi pernikahan
Kartu konfirmasi pernikahan

kartu konfirmasi kedatangan
kartu konfirmasi kedatangan

Ada beberapa hal yang perlu kamu lakukan dan perhatikan saat mengirim kartu konfirmasi kedatangan. Hal ini penting karena dapat menunjukan cara kamu menghargai pengirim undangan

Pada bagian depan, silang karakter “行” dan tulis “様” di sebelahnya. Sementara di bagian belakang, silang semua karakter “御” dan “芳” dengan dua garis paralel, ini merupakan cara terbaik untuk menghapus karakter kanji menurut kebiasaan orang Jepang.

Jika kamu mau menulis pesan tertentu, hindari penggunaan koma (,) dan titik (.), karena dua simbol ini berfungsi untuk mengakhiri atau menjeda suatu kalimat. Hal ini pun bisa dianggap doa yang menyiratkan hubungan dari calon pengantin, sehingga dianggap akan membawa nasib buruk.

Siapkan hadiah pernikahan

goshugi
goshugi

Kamu tidak perlu pusing-pusing menyiapkan kado tertentu. Seperti di Indonesia, orang Jepang juga memiliki tradisi memberi ご祝儀 (goshugi) atau お祝い金 (oiwaikin) yang berarti hadiah berupa uang.

Saat menyiapkan goshugi, pastikan uang yang diberi merupakan uang baru tanpa noda dan coretan. Nominal uang yang diberikan harus 10.000-an dan jumlah lembaran uangnya harus satuan nomor ganjil. 

Hindari pemberian lembaran uang dengan total angka genap seperti 2 atau 4 lembar, karena nomor ini menyimbolkan perpisahan. 

Jumlah uang juga tergantung dari seberapa jauh hubungan kamu dengan pasangan tersebut. Jika kamu teman atau kolega dari salah satu pasangan, maka 30.000 yen dipandang pantas. Namun bila kamu adalah seorang pelajar, maka 20.000 yen masih diterima. 

Baca juga: Makan Enak di Kyoto, Mampir ke Pasar Nishiki!

Perhatikan angka dari setiap uang. Aturan angka ganjil juga berlaku di hal ini. Jika kamu berencana memberi 30.000 yen, maka siapkan 3 buah uang bernominal 10.000. 

Jika kamu mau memberi 20.000 yen, maka siapkan satu lembar uang nominal 10.000 dan dua lembar uang 5.000 yen, jadi jika ditotal maka ada 3 lembar uang. 

Masukan uang ke dalam goshugi-bukuro

goshugi-bukuro.
goshugi-bukuro.

 goshugi-bukuro.
goshugi-bukuro.

Ada amplop khusus untuk memasukkan uang hadiah kamu yang disebut goshugi-bukuro. Ini tempat kamu menulis namamu dengan pena bertinta hitam (kuas kaligrafi khas Jepang lebih baik). 

Di dalamnya, terdapat amplop putih yang disebut 中包み (nakazutsumi). Di sinilah kamu menulis jumlah uang di bagian depan amplop, sedangkan di bagian belakangnya tulis nama dan alamat. Kamu bisa menggunakan pulpen hitam biasa untuk menulisnya. 

Siapkan 袱紗 fukusa

Fukusa.
Fukusa.

Fukusa adalah sepotong kain untuk membungkus goshugi ketika dibawa-bawa. Lalu keluarkan amplop dari kain untuk diberi saat resepsi. 

Pastikan memakai kain warna terang untuk pernikahan, warna gelap untuk pemakaman, serta warna ungu bisa digunakan untuk kedua acaranya. 

Saat hari H

Alur pernikahan di Jepang adalah upacara pernikahan, resepsi pernikahan, serta pesta pernikahan. 

Saat ini, pernikahan gaya barat yang diadakan di gereja atau ballroom hotel, sedang ngetren. Namun, beberapa orang masih bertahan dengan tradisi pernikahan gaya Jepang, yang diselenggarakan di kuil Shinto dan menggunakan baju pengantin tradisional Jepang.

Gunakan dress yang cocok

Memilih dress untuk ke pesta nikah.
Memilih dress untuk ke pesta nikah.

Untuk perempuan, hindari menggunakan rok mini. Hindari memperlihatkan bahu dengan menggunakan dress berlengan atau tumpuk dengan jaket. Hindari warna putih karena warna putih hanya untuk pengantin perempuan.

Selain itu, hindari baju warna hitam karena hitam identik dengan pemakaman. Juga jangan gunakan dua warna berbeda pada baju atasan dan bawahan kamu, karena ini secara bersamaan karena berarti perpisahan. 

Untuk pria, kenakan jas dengan warna gelap, kemeja putih, serta dasi dengan warna putih atau warna terang. Kenakan vest dengan warna yang sesuai dengan jas yang digunakan. 

Kenakan aksesoris yang sesuai

Mutiara
Mutiara

Untuk perempuan, mutiara adalah pilihan terbaik untuk berbagai acara formal. Hindari perhiasan yang terlalu berkilau karena pengantin perempuan seharusnya yang paling berkilau hari itu. 

 Bawa tas kecil yang sesuai

 

tas kecil
tas kecil

Saat di tempat pesta pernikahan, biasanya ada tempat untuk menaruh mantel dan tas, jadi kamu hanya membawa dompet atau tas kecil ke dalam area pesta. 

Namun pastikan tidak membawa dompet dari bulu atau kulit hewan karena membunuh hewan menyimbolkan nasib buruk.

 Tata rambut dengan rapi

 

Tata rambut dengan rapi
Tata rambut dengan rapi

Untuk perempuan, dengan membiarkan rambut terurai dianggap tidak formal, walaupun rambutmu lurus dan halus.

Jika kamu tidak pandai menyanggul rambut, maka pesan saja jasa penata rambut dan ia bisa membantumu menata rambut dalam sejam.

 Datang ke niji-kai (berarti: pesta babak ke-2)

 

niji-kai (berarti: pesta babak ke-2)
niji-kai (berarti: pesta babak ke-2)

Jika upacara berlangsung pada pagi hari atau di siang hari, biasanya ada pesta pernikahan babak kedua juga yang disebut dengan “Niji-kai”. Nah berbeda dengan upacara dan resepsi, niji-kai biasanya diorganisir oleh sahabat-sahabat dari kedua mempelai. 

Mereka biasanya menyumbang uang, di luar dari uang goshugi. Uang sumbangan ini sekitar 8.000 yen dan akan diberitahukan kepada orang yang akan mengikuti pelaksanaan ini sehari sebelumnya. 

Acara ini biasanya lebih santai dan pesta yang hangat, serta mengundang beberapa teman lainnya. Biasanya acara ini berupa pesta berdiri dengan gaya makan prasmanan. Selama niji-kai, ada beberapa permainan yang berlangsung dan pemenangnya akan mendapat hadiah. 

Bila memiliki kesempatan untuk berkunjung ke pernikahan khas Jepang ini, pastikan kamu tetap menikmati pestanya tanpa melanggar norma yang berlaku di Jepang.

Provided by Karaksa Media Partner (20 Juni 2019)

Halaman:
Editor : Silvita Agmasari

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.