Ketika kamu menulis sesuatu dalam Bahasa Jepang, pastikan untuk meminta rekan orang Jepang untuk memeriksa bahasanya. Belajar melalui kesalahan meningkatkan Bahasa Jepang dan hubungan dengan rekan perusahaan.
Seperti di Indonesia, cuti berbayar di perusahaan-perusahaan Jepang ditetapkan secara tahunan. Bahkan saat mengambil izin sakit atau liburan panjang, semuanya dipotong dari cuti tetap yang dibayar. Biasanya, cuti berbayar yang tidak digunakan dapat dibawa ke tahun berikutnya.
Untuk menghindari kehabisan cuti berbayar, cobalah untuk mengelola kesehatan diri dan rencanakan liburan dengan bijak. Jangan habiskan terlalu banyak cuti untuk bersenang-senang sepanjang tahun hingga tidak ada lagi yang tersisa.
Hal terburuk yang dapat terjadi adalah kamu tidak memiliki sisa cuti yang bisa digunakan saat sakit pada akhir tahun.
Jika hal ini terjadi, dapat menimbulkan kesan bahwa pegawai tidak mendapatkan jiko-kanri, yang berarti tidak dapat menjaga diri sendiri. Sulit untuk menjunjung kredibilitas seseorang jika tidak bisa menjaga diri sendiri.
Jadi, setiap kali menggunakan cuti berbayar, pastikan untuk merencanakan sebelumnya untuk memastikan tidak kehabisan hari cuti.
Terakhir, jangan sampai kehilangan identitas diri. Kamu tidak perlu menjadi orang jepang untuk bekerja di perusahaan Jepang.
Kamu tidak harus memaksakan diri untuk menerima gaya dan budaya kerja mereka sebagai satu-satunya cara yang "benar" untuk bekerja. Ada banyak cara bagi pegawai asing untuk menselaraskan budaya sendiri dengan budaya Jepang.
Jika kamu memiliki rekan kerja yang berasal dari negara yang sama atau bahkan dari negara yang berbeda, maka hal tersebut menambah pengalaman untuk memiliki berbagai perspektif dan budaya. Jika berbicara dengan seorang rekan, pastikan kamu juga berbagi pemikiran tentang Jepang.
Kami harap lima tips ini dapat membantu. Jika kamu memutuskan untuk bekerja di Jepang, kami akan selalu ada di sini untuk mendukungmu. Semoga berhasil!
Provided by Karaksa Media Partner (08 August 2019)