Krim marron-nya tidak terlalu manis dan teksturnya lembut di mulut. Sepertinya dalamnya terdapat kue sponge dengan pondasi kue kering. Kelembutan teksturnya saat dimasukkan ke dalam mulut, keseimbangan rasa manisnya, serta kemewahannya memberikan ketenangan saat menikmatinya.
Sudah lama saya tidak menikmati kue ini. Rasanya seperti bertemu kembali dengan teman masa kecil yang dulu pernah saya sukai setelah sekian lama tidak bertemu dan berkata di dalam hati, “sepertinya saya memang menyukainya.”.
Mont Blanc “Mannekenpis” 440 yen
Berikutnya, mont blanc toko “Mannekenpis”. Mirip dengan mont blanc “Juchheim”, tetapi ternyata rasanya sama sekali berbeda!
Krim marron yang terbuat dari bahan waguri (kastanye Jepang) ini memiliki kombinasi rasa yang kuat dan mewah. Seperti pria berdada kekar. Di bawah krim marron terdapat krim segar. Kalau krim marron saja, mungkin bisa membuat perut cepat kenyang, tetapi berkat paduan krim segar, membuatnya terasa ringan di mulut.
Di dalamnya juga terdapat kuri no shibukawani (manisan kastanye yang kulit dalamnya belum dikupas). Aroma jeruk tercium samar-samar dari krim. Ini mungkin juga salah satu cara untuk menambah kelezatan rasa krim marron yang kuat. Omong-omong, apakah Anda tahu yang dimaksud dengan “Mannekenpis”? Jawabannya adalah patung perunggu yang terkenal di Brussels (Belgia) berbentuk anak laki-laki telanjang yang sedang kencing.
Parfait Marron “Patisserie Moncher” 451 yen
Setelah berturut-turut menikmati mont blanc klasik, kali ini mari kita coba yang sedikit berbeda! Saya akan mencoba parfait! “Parfait Marron” ini buatan toko “Patisserie Moncher” yang terkenal dengan kue “Dojima Roll”nya.