Setelah libur panjang berakhir, aku kembali bekerja seperti biasa. Di suatu siang, aku sedang berbincang santai dengan seorang senior di kantor.
“Bagaimana liburan akhir tahunmu?” tanya dia sambil menuangkan kopi dari mesin otomatis di pantry.
Aku tersenyum kecil, sedikit malu.
“Tidak kemana-mana, kak. Rencana ke Nagano dan Osaka batal karena aku sakit.”
Dia terlihat terkejut.
“Oh, sayang sekali! Tapi, kamu sempat ke dokter, kan?”
Aku menggeleng.
“Tidak. Kupikir biayanya akan sangat mahal, jadi aku hanya minum obat yang kubawa dari Indonesia.”
Senior itu tertawa kecil.
“Kamu tahu enggak, asuransi dari perusahaan kita bisa menanggung hingga 70 persen biaya pengobatan?”