Hari April Mop yang dikenal sebagai "エイプリルフール" (Eipuriru Fuuru) di Jepang, dirayakan setiap 1 April.
Tradisi yang melibatkan permainan lelucon praktis dan penyebaran kebohongan ini diperkenalkan ke Jepang pada periode Taishō (1912-1926).
April Mop awalnya disebut "四月馬鹿" (Shigatsu Baka).
Kebiasaan ini telah berkembang seiring waktu dengan individu dan perusahaan ikut berpartisipasi dalam prank ringan.
Sebelum adopsi Hari April Mop, 1 April di Jepang dikenal sebagai "不義理の日" (Fugiri no Hi), atau "Day of Ungratefulness."
Pada hari ini, orang-orang yang lama tidak memberi kabar akan mengirim surat untuk meminta maaf karena diam terlalu lama.
Masuknya tradisi April Mop mengubah fokus dari permintaan maaf menjadi lelucon dan tipu daya.
Surat kabar mulai mempublikasikan artikel berita palsu pada 1 April.
Praktik itu sempat mendapat kritik karena kadang-kadang menyebabkan kekhawatiran publik, tetapi akhirnya menjadi bagian dari perayaan ini.
Namun, tidak semua orang Jepang menerima kebiasaan ini.
Beberapa orang merasa tidak nyaman dengan praktik tersebut, karena merasa bahwa hal itu tidak sesuai dengan humor tradisional Jepang.
Baca juga:
Perusahaan Jepang sering berpartisipasi dalam Hari April Mop dengan merilis pengumuman palsu.
Misalnya, merek mie instan Peyoung pernah mengiklankan porsi yakisoba yang sangat besar, jauh melebihi ukuran porsi pada umumnya.
Media besar Jepang memiliki sejarah menerbitkan artikel lelucon pada 1 April.
Meskipun dimaksudkan untuk humor, ini kadang-kadang dapat menyebabkan kebingungan di kalangan pembaca yang tidak familiar dengan tradisi tersebut.
Meskipun berasal dari Barat, Hari April Mop telah menemukan tempat unik dalam budaya Jepang, menggabungkan rasa sensitifitas tradisional dengan humor modern.
April Mop menjadi kesempatan untuk bersenang-senang, orang-orang bisa sejenak melepaskan diri dari norma sosial.
Secara keseluruhan, Hari April Mop di Jepang adalah perpaduan tradisi yang diimpor dan budaya lokal.
Meskipun tidak diterima secara universal, perayaan ini menawarkan platform untuk kreativitas dan humor, mencerminkan dinamika masyarakat Jepang.
Konten ditulis oleh Karaksa Media Partner (Maret 2025)
(KOMPAS.COM/FAESAL MUBAROK)
View this post on Instagram