Saat pertama kali turun dari pesawat di Tokyo, saya langsung memperhatikan satu hal kecil yang cukup menonjol di toilet umum yaitu tisu toilet bisa langsung disiram ke dalam kloset.
Tidak ada tempat sampah kecil di sampingnya seperti yang biasa saya lihat di Indonesia. Kalaupun ada, tempat sampah itu hampir selalu kosong.
Awalnya saya pikir ini hanya kebiasaan unik.
Setelah beberapa hari tinggal di Tokyo, saya baru sadar kalau kebiasaan ini bukan hal biasa.
Ternyata, semuanya didukung oleh sistem yang dirancang dengan baik; mulai dari saluran air, standar produk, sampai kebijakan lingkungan.
Baca juga:
Toilet di Jepang tidak hanya canggih, tapi juga ramah pengguna.
Di balik tampilannya yang modern, sistem pembuangan air di negara ini dibuat agar bisa menyiram limbah dan tisu sekaligus tanpa menyumbat saluran.
Hingga akhir tahun fiskal 2023, sebanyak 93,3 persen penduduk Jepang sudah memiliki akses ke fasilitas pengolahan limbah.