Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Masjid & Tempat Ibadah

Kisah Muslim Indonesia Bangun Masjid di Jepang

Kompas.com - 19/04/2025, 16:10 WIB

 

 

Salah satu kontribusi penting mereka adalah dengan membangun fasilitas ibadah untuk umat Muslim.

Masjid Istiqlal Osaka misalnya, menjadi salah satu tempat beribadah di Jepang yang dikelola oleh masyarakat Muslim Indonesia.

Ketua Yayasan Masjid Istiqlal Osaka, Herizal Adhardi, mengungkapkan inisiasi pembangunan masjid ini pertama kalinya.

Ia menjelaskan ketika dihubungi Ohayo Jepang, Senin (17/3/2025), bahwa latar belakang pembangunan masjid ini karena adanya kebutuhan tempat beribadah umat Muslim di Osaka, khususnya juga untuk pendatang dari Indonesia.

“Kita masyarakat Indonesia ini banyak di daerah Osaka dan sekitarnya. Sedangkan kita ini tidak mempunyai tempat ibadah yang khususnya dikelola masyarakat Indonesia,” ujar Herizal.

Ia juga mendorong masjid ini nantinya digunakan untuk banyak kegiatan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia di Jepang, seperti berkumpul dan belajar bersama.

“Kita motivasi lah teman-teman semuanya untuk bagaimana kalau kita bangun masjid Indonesia di Osaka ini karena di Osaka ini belum ada,” ungkapnya.

Saat momentum Idul Fitri 2019, Herizal menyampaikan niatnya di depan jemaah Indonesia di Jepang untuk membangun masjid di Osaka.

Dari niat tersebut, ia dan panitia yang merencanakan pembangunan masjid berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 138 juta.

“Dengan modal uang itu, kita makin semangat. Berarti antusias daripada masyarakat ini lumayan besar,” ujar Herizal.

Keadaan berkata lain, wacana membangun masjid sempat terhenti lantaran adanya pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca juga:

Namun, meskipun pandemi melanda, panitia terus mengumpulkan dana dari seluruh masjid di Jepang.

Mereka menggunakan berbagai media, seperti iklan dan brosur yang disebarkan di Jepang, untuk menggalang dana.

“Kita sebarkan lah di seluruh media ketika itu bahwa masyarakat Indonesia akan membangun masjid,” ungkapnya.

Proses Membeli Tempat untuk Masjid

Herizal menceritakan proses lika-liku dalam mendapatkan bangunan untuk dijadikan masjid.

Ketika Covid-19 sudah mulai mereda pada Juni 2021, pihak panitia masjid dikenalkan dengan gedung yang akan dijual.

Saat itu, gedung-gedung banyak yang mulai ditutup imbas pandemi, seperti hotel dan kios.

Herizal memastikan gedung yang dijual memiliki aspek yang baik dalam hal arah qiblat dan posisi yang strategis.

“Kita cek arah qiblat, pas betul lurus dengan gedung sejajar. Akhirnya kita putuskan, insyaallah kita akan beli gedung ini,” ujar dia.

Akhirnya, dengan dana yang terkumpul dari perayaan Idul Fitri 2019 dan penyebaran iklan selama pandemi, cukup untuk membeli gedung di kawasan 1 Chome-2-10 Nakabiraki, Nishinari Ward, Osaka, Jepang.

Ketika proses pembangunan dimulai untuk mengubah gedung tersebut menjadi masjid, Herizal mengatakan bahwa Pemerintah Osaka sangat mendukung usaha tersebut untuk menyediakan ruang ibadah bagi umat Muslim.

Nama Aslinya Bukan Masjid Istiqlal Osaka

Herizal mengungkapkan fakta unik bahwa masjid ini sebelumnya bukan bernama Masjid Istiqlal Osaka.

Ia mengatakan bahwa panitia saat itu akan memutuskan memakai nama Masjid Indonesia, namun ada alasan lain yang membuat rencana itu dibatalkan.

Herizal menjelaskan jika masjid di Osaka memakai nama Masjid Indonesia, maka akan terlalu identik dengan satu negara saja, yaitu Indonesia.

Padahal, peruntukkan masjid tersebut nantinya untuk digunakan seluruh umat Muslim di sana.

“Kalau kita bikin namanya atas Masjid Indonesia, itu kan terlalu identik dengan negara kita, ya kan? Sehingga nanti orang-orang yang dari negara lain merasa mereka didiskriminasikan,” ujarnya.

Diputuskan memakai nama “Istiqlal” karena masyarakat Indonesia sudah tentu paham dengan identitas nama tersebut, tanpa harus membawa nama “Indonesia” secara eksplisit sehingga pendatang internasional tetap bisa beribadah bersama.

Diresmikan oleh Mantan Wakil Presiden Indonesia Ma'ruf Amin

Masjid ini diresmikan oleh Wakil Presiden Indonesia Ma'ruf Amin pada Senin (6/3/2023). Ia juga sekaligus menandatangani prasasti peresmian Masjid Istiqlal Osaka.

 

Masjid ini memiliki kapasitas untuk menampung 1.500 jemaah.

Suasana jemaah laki-laki di Masjid Istiqlal Osaka.
Suasana jemaah laki-laki di Masjid Istiqlal Osaka.

 

 

 

Lantai kelima masjid ini menampung mualaf center, Islamic center, dan education center yang mendukung kegiatan masjid sehari-hari.

Masjid Nusantara Akihabara

Suasana di depan Masjid Nusantara Akihabara Tokyo.
Suasana di depan Masjid Nusantara Akihabara Tokyo.

Kisah pembangunan masjid oleh masyarakat Muslim Indonesia juga datang dari Akibahara.

Ketika berkunjung ke wilayah ini, kamu bisa menemukan masjid yang dikelola oleh masyarakat Muslim Indonesia bernama Masjid Nusantara Akihabara.

Masjid ini hadir di tengah-tengah kota ikonik yang terkenal dengan "pusat budaya otaku" di Jepang.

Masjid Nusantara ini berawal dari mushala kantor dari perusahaan Spirit Baru Internasional.

Baca juga:

Terletak di lantai empat pada 2018 dengan nama Mushola Spirit Baru, awalnya masjid ini berukuran sekitar 2x3 meter.

Seiring bertambahnya jamaah, mushola tersebut dialihkan ke lantai lima dan diresmikan menjadi Masjid Nusantara Akihabara pada 2019.

“Masjid berada di lantai 5 untuk jemaah laki-laki dan perempuan. Namun pada 2023, lantai 5 diperuntukkan untuk jemaah laki-laki dan lantai 4 diperuntukkan untuk jemaah perempuan,” ujar Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Nusantara Akihabara, Ardito Satrya, Jumat (7/3/2025).

Ia menceritakan alasan memilih Akihabara untuk dijadikan tempat pertama yang dibangun Masjid Nusantara.

Hal ini mempertimbangkan bahwa area tersebut dikenal karena anime hingga elektroniknya, sehingga akan banyak turis Muslim dari berbagai mancanegara yang dapat memanfaatkan Masjid Nusantara untuk beribadah.

Suasana di dalam Masjid Nusantara Akihabara, Tokyo, Jepang.
Suasana di dalam Masjid Nusantara Akihabara, Tokyo, Jepang.

Banyak Pengurus dari NU

Menurut Dito, sebagian besar pengurus dan ustaz mengikuti organisasi Nahdlatul Ulama (NU).

“Rata-rata kami beramaliah NU, namun ada yang dari PCINU Jepang juga, seperti itu. Tapi masjidnya sendiri bukan di bawah PCINU Jepang langsung,” kata Dito.

Masjid Nusantara ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk kegiatan keagamaan.

Setiap Kamis malam, dilakukan kegiatan Yasin Tahlil, dan setiap Jumat diadakan shalat Jumat berjamaah secara rutin.

Selama bulan Ramadhan, pengurus Masjid Nusantara Akihabara menyelenggarakan acara buka puasa bersama setiap hari.

Setelah itu, dilanjutkan dengan shalat Tarawih dan kajian yang dipimpin oleh ustaz yang diundang secara langsung.

Selain itu, ada program "ONE DAY ONE JUZ" yang dilaksanakan setiap hari setelah shalat Subuh, Dzuhur, Ashar, dan Tarawih.

Selain Masjid Nusantara Akihabara, Dito juga menjelaskan bahwa ada masjid lainnya dengan nama yang sama yang tersebar di Jepang.

Pada 2024, Masjid Nusantara Asahikawa didirikan di Hokkaido, dan pada 2025, Masjid Nusantara Tsubame akan berdiri di Niigata.

Masjid Nusantara di seluruh prefektur Jepang direncanakan akan dibangun di bawah kepengurusan NU IPPAN SHADAN HOUJIN.

(KOMPAS.COM/FAESAL MUBAROK)

          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.