Dari niat tersebut, ia dan panitia yang merencanakan pembangunan masjid berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 138 juta.
“Dengan modal uang itu, kita makin semangat. Berarti antusias daripada masyarakat ini lumayan besar,” ujar Herizal.
Keadaan berkata lain, wacana membangun masjid sempat terhenti lantaran adanya pandemi Covid-19 pada 2020.
Baca juga:
Namun, meskipun pandemi melanda, panitia terus mengumpulkan dana dari seluruh masjid di Jepang.
Mereka menggunakan berbagai media, seperti iklan dan brosur yang disebarkan di Jepang, untuk menggalang dana.
“Kita sebarkan lah di seluruh media ketika itu bahwa masyarakat Indonesia akan membangun masjid,” ungkapnya.
Herizal menceritakan proses lika-liku dalam mendapatkan bangunan untuk dijadikan masjid.
Ketika Covid-19 sudah mulai mereda pada Juni 2021, pihak panitia masjid dikenalkan dengan gedung yang akan dijual.
Saat itu, gedung-gedung banyak yang mulai ditutup imbas pandemi, seperti hotel dan kios.
Herizal memastikan gedung yang dijual memiliki aspek yang baik dalam hal arah qiblat dan posisi yang strategis.