Saat makin banyak penduduk Jepang pindah ke kota-kota besar, sekitar 450 sekolah di daerah pinggiran terpaksa tutup setiap tahun.
Kini, sebagian sekolah itu disulap menjadi tempat penginapan yang unik.
Matahari pagi menyelinap masuk melalui jendela-jendela yang tinggi, menyirami barisan meja yang dulu menjadi tempat siswa belajar menulis kanji.
Namun kini, ruang kelas itu tak dipenuhi murid, melainkan pelancong yang mencari relaksasi mendalam dan menyatu dengan budaya pinggiran Jepang.
Ini adalah Hare to Ke, bekas bangunan sekolah dasar yang berubah menjadi tempat penginapan di pegunungan Miyoshi di Shikoku, pulau terkecil dari empat pulau utama di Jepang.
Hare to Ke berdiri di bekas Sekolah Dasar Deai yang tutup pada 2005 silam setelah jumlah siswa mereka turun drastis hingga tersisa lima orang.
Menurut koran lokal, di masa jayanya pada 1945, sekolah itu menampung lebih dari 500 siswa.
Namun, layaknya sekolah daerah pinggiran lainnya di Jepang, Sekolah Dasar Deai juga perlahan kosong seiring dengan bertambahnya keluarga yang pindah ke kota.
Baca juga:
- Jadi Siswa SMA Jepang Sehari? Bayar Rp 4 Juta-an buat Ikut Wisata di Chiba Ini
- Wisuda Sekolah di Jepang dan Bedanya dengan Indonesia
- 5 Klub Sekolah Unik di Jepang, Ada yang Muncul di Jujutsu Kaisen