Demam Matcha Global, Petani Teh Jepang Kewalahan Penuhi Permintaan

Matcha (salah satu jenis teh hijau bubuk khas Jepang) yang diseduh di ruangan tradisional Jepang yang memiliki atmosfer tersendiri ini berkesan luar biasa. Mari kita ingat kembali daya tarik Shimane sambil juga mengingat berbagai pengalaman yang sudah kita coba hingga saat ini. KARAKSA MEDIA

Permintaan global terhadap matcha, teh hijau bubuk khas Jepang, melonjak tajam dalam beberapa tahun terakhir.

Popularitas matcha meledak terutama di media sosial sehingga membuat banyak petani teh kewalahan memenuhi kebutuhan pasar.

Baca juga:

Demam Matcha di Negara Barat

Sebuah kedai teh bernama Kettl Tea di Los Angeles hanya menyediakan empat dari 25 jenis matcha yang tercantum dalam menu.

Pemilik kedai, Zach Mangan, mengaku kerap kesulitan menjelaskan kepada pelanggan bahwa produk yang mereka cari sedang kosong.

“Popularitas matcha meningkat pesat dalam satu dekade terakhir, tapi lonjakannya benar-benar terasa dalam dua hingga tiga tahun belakangan,” ujar Mangan mengutip kantor berita AFP, (26/6/2025).

Matcha kini hadir dalam berbagai bentuk, mulai dari es krim hingga menu kedai kopi terkenal seperti Starbucks.

Warna hijau cerah dan kesan menyegarkan menjadikan matcha daya tarik baru di kalangan konsumen Barat.

Menurut Mangan, pasar matcha bahkan hampir dua kali lipat dalam setahun terakhir.

“Kami sudah mencoba berbagai cara, tapi tetap saja tidak cukup. Pasokannya terbatas,” katanya.

Halaman Berikutnya

Halaman:

Kompas.com Play

Lihat Semua
Expand player
Komentar
Dapatkan hadiah utama Smartphone dan Voucher Belanja setiap minggunya, dengan berkomentar di bawah ini! #JernihBerkomentar *Baca Syarat & Ketentuan di sini!
Tulis komentar Anda...
Lihat komentar tentang artikel ini di Bagian Komentar!